Jumat, 31 Mei 2013

Manfaat, Sumber, dan Pentingnya SPF15 untuk Perlindungan Setiap Hari

Apa? Siapa?

Teman-teman di sini ada yang belum mengenal Marina? Siapa itu Marina? Oh, lebih tepat kita bertanya 'Apa itu Marina?'. Kalau belum kenal, nih saya kenalkan. Marina yang akan saya perkenalkan dan kupas tuntas di sini adalah Marina UV White extra SPF15, hand & body lotion terpercaya.

Marina UV White extra SPF15, dari namanya saja sudah terdengar keren ya. Marina UV White extra SPF15 adalah hand & body lotion yang oke banget dipakai setiap hari.

Siapa saja yang harus memakai Marina Hand & Body Lotion UV White extra SPF15 ini?

Semua orang! Semua manusia yang berada di muka bumi harus memakainya bahkan bagi mereka yang sehari-hari hanya berada di dalam rumah. Teruskan membaca untuk mendapat informasi lengkapnya ya.

Supaya makin kenal, inilah Marina Hand & Body Lotion UV White extra SPF15:



Setelah semuanya mengenal Marina, kita ngapain lagi nih? Mencari informasi lagi dong. Supaya bisa menjadi sahabat Marina yang terlindungi kulitnya.

Kapan?

Kapan kita perlu menggunakan Marina UV White extra SPF15? 

Setiap hari! Dengan penggunaan setiap hari, kulit kita akan lembut terawat. Lebih spesifik lagi, gunakan Marina UV White extra SPF15 sebanyak 2 kali sehari sehabis mandi. Mau lebih banyak dari 2 kali sehari? Boleh! Disarankan pemakaian ulang setiap beberapa jam sekali jika diperlukan.

Di Mana?

Nah, pertanyaan menggunakan kata tanya 'di mana' akan banyak jenisnya nih.

Pertama, di mana kita bisa mendapatkan Marina UV White extra SPF15?

Ini mudah dijawab, teman-teman juga sudah tahu kan? Marina UV White extra SPF15 dijual di supermarket dan swalayan di seluruh Indonesia. Yakin di seluruh Indonesia? Yakin dong. Kan ada 40 cabang distributor produk Marina yang tersebar merata di Jawa dan di luar Jawa (-republika.co.id).

Kedua, sebaiknya mengoleskan Marina UV White extra SPF15 di bagian tubuh sebelah mana?

Kebanyakan dari kita (termasuk saya tadinya XD), hanya mengoleskan Marina Hand & Body Lotion UV White extra SPF15 di tangan dan kaki, padahal itu kurang lho. Kita perlu memakai lotion hebat ini di seluruh bagian tubuh. Ingat, semua bagian tubuh, termasuk punggung ya. Ini untuk mendapatkan perlindungan secara keseluruhan, kulit lembut, sehat, dan putih merata di semua bagian tubuh. Mau kan?

Ketiga, di mana tempat untuk mengoleskan Marina UV White extra SPF15?

Ini pasti pertanyaan iseng tetapi akan saya jawab dengan serius. Tempat kita mengoleskan Marina UV White extra SPF15 secara merata di seluruh bagian tubuh kebanyakan pasti di dalam kamar kita sendiri. Masa mau di kamar tetangga? Membayangkannya saja aneh kalau kita meminta kepada tetangga, "Permisi, saya mau pinjam kamarnya untuk tempat mengoleskan Marina UV White extra SPF15, boleh?" Selain tetangga kita akan bingung, kamar si tetangga juga tidak akan bertambah putih meskipun kita oleskan Marina UV White extra SPF15 banyak-banyak, he, he, he. Akan lebih baik kalau kita memberikan Marina UV White extra SPF15 kepada tetangga kita itu dan biarkan dia yang ada di kamarnya saat mengoleskan si lotion ajaib :). Kalau kita sedang bokek, menyarankan si tetangga untuk membeli Marina UV White extra SPF15 sendiri juga cukup baik, ini serius.

Mengapa? Bagaimana?

Sedari tadi saya sibuk mengenalkan Marina kepada kita semua beserta penjelasan mengenai waktu dan tempat untuk memakainya. Pertanyaan terpenting dari lubuk hati pembaca belum terjawab. Mengapa? Bagaimana?

Mengapa harus Marina UV White extra SPF15?

Seperti yang telah saya tulis sedikit di atas, dengan memakai Marina UV White extra SPF15, kulit kita akan menjadi lembut, sehat, dan satu lagi, putih bersinar.

Apakah hanya itu? Eits, tidak hanya itu. Sesuai dengan namanya, Marina UV White extra SPF15 dilengkapi dengan SPF15. Tidak ketinggalan PA+ dan yogurt di dalamnya. Hmm, belum terkesan? Baiklah, saya jelaskan.

Begini, dalam aktifitas sehari-hari, pasti ada saatnya kita terkena paparan sinar matahari. Sinar matahari kan sehat? Membantu dalam pembuatan vitamin D juga. Benar. Tetapi kita harus tahu juga bahaya yang mengancam kita jika terlalu lama terkena sinar matahari. Bahaya itu datang dari radiasi ultraungu yang dipancarkan oleh matahari.

Ultraungu (ultraviolet/UV) dibagi menjadi 3, UVA, UVB, dan UVC. Jenis ke-3, yaitu UVC tidak perlu kita khawatirkan (paling tidak untuk saat ini) karena lapisan ozon di atmosfer telah menyerapnya meskipun lapisan ozon telah terkikis dan berkurang bahkan bocor. Terima kasih ozon.

Tunggu dulu, jangan terlalu cepat lega. Masih ada si UVA dan UVB yang sangat, sangat jahat, kalau tidak mau dibilang jahat saja. Mengapa jahat? Karena UVA dapat menyebabkan perubahan pada sel-sel kulit yang dapat menyebabkan kanker. UVA menembus jauh ke dalam kulit, merusak DNA, menyebabkan keriput yang mengarah kepada penuaan dini. Oke, cukup seram. Mau tahu yang lebih seram lagi? Si UVA ini dapat menembus awan dan kaca! Kalau UVA dapat menembus kaca, pakaian kita tidak menjadi halangan bagi jalan si UVA. Inilah alasan baik untuk memakai Marina Hand & Body Lotion UV White extra SPF15 milikmu ke seluruh bagian tubuh.

UVB tidak mau kalah. Meskipun tidak menembus kulit sampai ke bagian yang dalam (UVB hanya menyerang kulit bagian terluar atau epidermis), UVB dapat menyebabkan kerusakan kulit mulai dari kulit terbakar hingga berujung juga kepada penyakit kanker kulit.

UVA dan UVB ini jugalah penyebab kulit menghitam. Kok bisa? Ketika kulit terkena sinar UV yang berlebihan, akan terbentuk pigmen-pigmen cokelat yang disebut dengan melanin. Melanin sebenarnya sudah ada di dalam kulit kita, paparan radiasi UVB memperbanyak melanin yang dihasilkan oleh sel melanosit. Melanin berfungsi sebagai pelindung kulit. Pigmen ini dapat mengurangi panas radiasi UV, mencegah UV merusak jaringan kulit.

Kita sebagai orang Indonesia cukup beruntung karena kita terlahir dengan pigmen melanin yang cukup untuk melindungi kulit kita. Jika begitu, berarti kita cukup mengandalkan melanin sebagai pelindung kulit dong? Tidak. Justru pembentukan melanin tambahan dipicu oleh adanya kerusakan pada sel kulit. Lagipula, melanin tidak terbentuk begitu saja dalam waktu yang cepat. Ditambah lagi, kulit yang menghitam karena UVA bukan disebabkan oleh terbentuknya melanin melainkan pelepasan melanin dari melanosit. Melanin tersebut tidak menambah jumlah melanin dan tidak melindungi dari kulit terbakar maupun kerusakan kulit akibat radiasi UV. Kita harus mencari perlindungan terbaik bagi kulit kita dari sumber yang lain.

Tenang, sumber perlindungan kulit yang saya maksudkan di atas bukan rahasia kok. Kan sedari awal kita sudah berkenalan dengannya. Ya, kita akan mendapat perlindungan terbaik dari UVA dan UVB dengan memakai Marina UV White extra SPF15 yang juga mengandung PA+ dan yogurt.

Bagaimana sih cara Marina UV White extra SPF15 melindungi kulit kita?

SPF adalah kependekan dari Sun Protection Factor. Angka-angka SPF menyatakan tingkat perlindungan pada sinar matahari. Dengan SPF15 pada Marina UV White extra SPF15, kita dapat bertahan di bawah terik matahari tanpa mengalami erythema, yaitu kulit kemerahan, 15 kali lebih lama daripada tanpa menggunakan Marina UV White extra SPF15.

Tidak suka penjelasan yang sulit? Tentu saja, saya juga tidak. Maka saya akan menuliskan contohnya. Saya misalkan ada seseorang yang dapat berjemur di bawah sinar matahari selama 1 jam sebelum kulitnya memerah (erythema), maka dengan SPF15, dia dapat berjemur 15 kali lebih lama yaitu 15 jam! Siapa yang mau berjemur selama 15 jam? Ayo angkat kaki. Oh, tidak ada.

Kalau begitu, SPF 30 membuat orang pada contoh di atas dapat berjemur sebanyak 30 jam?
Wah, Anda pintar sekali, benar. Oleh karena itu, SPF 15 pada Marina UV White extra SPF15 merupakan perlindungan yang optimal bagi kita. Matahari kan terbenam di petang hari dan baru terbit menjelang pagi? Kita tidak membutuhkan lebih dari SPF 15 untuk perlindungan secara optimal. Apakah kita mau berjemur selama 30 jam? Mau pun kita tidak bisa, he, he, he.

Secara sederhana, SPF dapat dikatakan menyerap radiasi berbahaya dari UVB. Tetapi, SPF30 yang angkanya dua kali lipat dari SPF15 tidak menahan radiasi berbahaya dua kali lipat lebih banyak. Sebenarnya saya ingin memberikan hitung-hitungan matematika di sini tetapi takut kita semua pusing (saya saja sudah pusing), maka tidak jadi. Kenyataannya, SPF 30 hanya melindungi 3% lebih banyak daripada SPF15 dan, perlu saya sebutkan, dengan harga yang lebih mahal (jauh dari sekedar 3%). Karena itulah,  SPF15 adalah yang terbaik. Dengan SPF 15, Marina UV White extra SPF15 optimal melindungi dari 94% sinar UV.

Perlu diingat bahwa masing-masing orang mempunyai waktu yang berbeda sampai kulitnya mengalami erythema di bawah sinar matahari. Maka kembali disarankan mengoleskan Marina UV White extra SPF15 setiap beberapa jam sekali jika diperlukan

PA+ adalah kependekan dari Protection Grade for UVA. Kemudian, diketahui bahwa PA+ melindungi kulit kita dari UVA. Lengkap dong, Marina UV White extra SPF15 melindungi dari UVA dan UVB sekaligus.

Yogurt menurut beberapa sumber dapat digunakan untuk perawatan kulit yang dapat membuat kulit cantik dan bersinar, termasuk juga mencerahkan warna kulit. Rahasianya ada pada asam laktat dan milk protein yang terkandung di dalam yogurt. Asam laktat berperan dalam proses pengelupasan kulit. Sedangkan milk protein berfungsi memperbaiki sel-sel yang rusak sehingga kulit kita terdiri atas sel-sel kulit baru yang sehat  lagi deh. Asyiknya, sudah terdapat yogurt di Marina UV White extra SPF15 sebagai salah satu bahan pembuatnya. Jadi dengan memakai Marina UV White extra SPF15, kita sudah mendapatkan juga manfaat dari yogurt.

Satu hal lagi yang tidak tersembunyi dan bukan rahasia yaitu bahwa Marina UV White extra SPF15 mengandung vitamin B3 atau dikenal juga dengan nama niasin. Vitamin B3 membantu dalam sintesis DNA dan RNA yang singkatnya dalam hal kesehatan kulit adalah membantu dalam pembuatan sel kulit baru. Vitamin B3 juga membantu mengurangi penurunan enzim bermanfaat di kulit. Vitamin B3 juga disebut-sebut sebagai anti bakteri dan anti jamur, makanya ia bisa mengurangi iritasi pada jerawat.

Marina UV White extra SPF15 terdiri atas semua bahan-bahan terbaik bagi perlindungan kulit kita.

Beruntung ya kita memakai Marina UV White extra SPF15 ^^.

SUMBER:
www.sahabatmarina.com
https://en.wikipedia.org/wiki/Ultraviolet
http://www.hko.gov.hk/wxinfo/uvindex/english/uvprotect.htm#PA
http://wikivitamin.com/manfaat-dan-fungsi-vitamin-b3-niasin/

Selasa, 28 Mei 2013

Hip Hip Hura!!

Tadinya saya mau nulis di blog satunya yaitu magicminister@blogspot.com tetapi kok nggak mendapat ide untuk ditulis. Maka saya beralih menulis di sini yang ceritanya memang lebih mengarah ke kehidupan sehari-hari saya dan mungkin Anda.

Beberapa hari yang lalu teman saya bertanya kepada saya, "Emang loe ikut kuis-kuis gituan menangnya banyak Trid?"

Saya menjawab dengan sedikit rasa kecewa menyelip, "Ya, paling 1 bulan 1 kali lah."

Kenyataannya memang rata-rata satu bulan sekali hanya 1 hadiah yang mampir ke rumah gue, bahkan kurang. Selalu ada saat-saat tidak menang sama sekali yang artinya hanya menghabiskan waktu dan listrik (buat menyalakan komputer) dan biaya internet juga tentunya.

Tetapi rasa kecewa gue pada waktu itu adalah sebuah kesalahan. Perasaan kecewa bahwa gue menang 1 bulan 1 kali menjadi seperti tidak bersyukur pada rezeki yang telah datang (sebagai informasi, tulisan yang benar adalah rezeki, menggunakan 'z'). Ya, gue nggak akan kecewa lagi mengenai hal ini. Kalah pun seharusnya tidak kecewa kok, apalagi menang.

Kemudian gue melihat lagi lebih jauh. Jika gue menang, gue akan menjadi bersemangat. Seharian mencari kuis dan berkutat di depan komputer (padahal tugas dan kerjaan masih banyak). Setelah itu, rasanya tidak ada satu hal pun yang dapat menghalangi gue menang. Gue akan merasa semua jawaban gue adalah yang terbaik atau nama gue pasti akan keluar saat diundi. Bagi yang pernah membaca (dan membaca dari awal sampai akhir), perasaan gue mungkin seperti minum ramuan felix felicis di Harry Potter. Ramuan keberuntungan yang membuat peminumnya beruntung tetapi mematikan jika diminum berlebihan.

Boleh percaya atau tidak percaya, satu kemenangan yang membuat gue bersemangat akan membawa kemenangan lainnya (dalam pengalaman gue mengikuti kuis). Itu yang gue rasakan. Lalu apakah hal itu berlangsung terus? Tidak. Setelah diikuti kemenangan yang ke-2 kalinya atau ke-3 kalinya (sebanyak-banyaknya gue menang kayaknya belum pernah sampai 4 kali menang berturut-turut), gue akan sibuk mencari-cari pengumuman pemenang kuis-kuis lain. Bisa ditebak, ketika gue melihat tidak ada lagi kuis yang gue menangkan, semangat gue akan turun lumayan jauh. Mulailah seperti kembali ke nol, seolah-olah kemenangan sebelumnya tidak pernah ada.

Baiklah, sekarang waktunya problem solving. Pertahankan semangat seperti kita adalah pemenang di segala hal. Mulailah dengan berkata kepada diri sendiri 'aku bisa', 'aku pasti berhasil', 'aku pasti menang'. Ini berlaku tidak hanya waktu mengikuti sebuah kuis atau lomba. Ini berlaku di setiap situasi, dalam waktu apa pun, di tempat mana pun. Kedengarannya terlalu percaya diri? Mungkin. Tetapi Anda perlu mencobanya karena cara ini berhasil, paling tidak bagi gue. Malah hal ini membangkitkan rasa percaya diri. Rasanya, kembali gue ingatkan, seperti minum felix felicis. Bahkan ketika berbicara dengan orang lain pun akan terasa rileks lebih dari biasanya. Sebisa mungkin gue akan terus mengingatkan diri sendiri (diri sendiri dulu baru orang lain) agar terus mempunyai semangat sebagai pemenang.

Sesekali ingatlah saat-saat kemenangan atau keberhasilan di masa lampau, bukan untuk hidup di dalamnya tetapi rasakan lagi perasaan bangga dan semangat yang terpancar saat itu. Bangkitkan kembali ke saat ini.
Kok gue jadi kedengeran kayak motivator atau hipnoterapi gitu ya? Biarin deh.

Pertahankan semangatmu, kawan-kawan.

Jumat, 24 Mei 2013

Anda Pernah Mendapat Pengalaman Hampir atau Pernah Ditipu? Jika Iya, Anda Beruntung

Heran melihat judul tulisan saya kali ini? Tidak usah khawatir, kesalahan bukan pada mata Anda. Mata Anda masih normal. Mengapa judulnya menimbulkan kontroversi? Bukannya kalau kita ditipu justru artinya sedang sial? Kok malah beruntung?

Ya, hampir ditipu apalagi sudah pernah tertipu adalah hal yang merugikan kita. Rugi yang saya maksudkan bisa berupa rugi materi ataupun kerugian yang sifatnya jauh dari material misalnya menimbulkan ketakutan. Bukankah semua hal di atas tidak menguntungkan?

Coba dingat-ingat dulu pengalaman Anda sendiri soal ditipu atau menipu. Ups, saya tidak menuduh Anda penipu lho dan berbahagialah bahwa kita bukan penipu ^^. Bagaimana menurut Anda pengalaman tersebut? Tidak mengenakkan? Tentu saja. Menimbulkan trauma? Semoga saja tidak.

Pengalaman saya sendiri tentang penipuan dapat disebut banyak (setidaknya lebih dari 1). Pengalaman pertama adalah di sebuah angkot. Malam itu saya sedang dalam perjalanan menuju rumah nenek sepulang sekolah. Saya duduk di dalam angkot di ujung paling belakang. Angkot berangkat. Tidak lama kemudian naik 5 atau 6 orang pria sehingga angkot hampir penuh. Saat itu saya tidak curiga mengenai apa pun.

Kemudian orang yang duduknya paling dekat dengan saya, kita sebut tersangka 1, menyapa cowok yang duduk di seberang saya, "Dek, masih kuliah atau sekolah?"

Cowok itu menjawab, "Kuliah."

Tersangka 1 bertanya lagi sambil menunjuk saya, "Itu pacarnya ya? Adik juga masih kuliah?"

Saya menjawab, "Bukan. Saya masih SMA."

"Ooo. Begini, kemarin ada orang yang ditusuk di angkot. Jadi kan ada pasangan yang duduknya kayak kamu begini, si cewek di seberang cowoknya. Lalu ada orang lain duduk di samping si cewek. Mungkin si orang lain nggak sengaja nyenggol ceweknya sedikit terus yang cowoknya nggak seneng. Cowoknya itu mau memukul. Seharusnya kan ceweknya pisahin ya, ini nggak, malah orang itu ditusuk pakai gunting."

Saat si tersangka 1 bercerita, saya masih tidak curiga, malah (bodohnya saya) tertarik dengan cerita bualan belaka tersebut. Tetapi saya melihat gelagat-gelagat aneh yang membuat resah juga. Dan saya semakin takut ketika kemudian cowok yang duduk di seberang saya akan turun.

"Bang, pinggir, Bang," kata si cowok.

Saya ingin ikut turun tetapi dicegah oleh si tersangka 1, "Nanti dulu, Adik jangan turun dulu. Kalau nggak bersalah ngapain takut?"

Dalam hati saya berkata 'kalau gitu orang yang tadi juga jangan dikasih turun dong, kenapa gw doang sih?'.

"Saya geledah sebentar ya, tasnya. Coba diambil dulu dompet dan handphone Adik, kami nggak mau ada kehilangan apa-apa."

'Justru loe mau gw kehilangan apa-apa kan?' kata saya lagi dalam hati.

Terpaksalah saya memberikan tas setelah mengambil dompet dari dalamnya.

"Handphone-nya mana?" tanya si tersangka 1.

Saat itu memang saya sedang tidak membawa handphone maka saya bilang, "Nggak ada."

Tas saya diacak-acak oleh teman-temannya si tersangka 1, semua barang dikeluarkan.

Si tersangka 1 bilang, "Coba liat kantong belakangnya."

"Hah? Gunting emang bisa ditaro di kantong belakang?!!!" secara otomatis saya agak berteriak.

"Eeee, umm, cutter, iya bisa aja cutter," kata si tersangka 1 dengan kurang meyakinkan.

'Helloooooooo tadi loe bilang gunting, sekarang cutter, rupanya tu gunting yang tadi buat nusuk bisa disulap pula menjadi cutter???' kata saya masih dalam hati waktu itu dan sampai sekarang masih ngakak kalau ingat hal tersebut.

Dipikir-pikir cutter yang ukuran normal juga nggak mungkin ditaruh di kantong celana belakang kan?

Akhirnya setelah tidak menemukan sama sekali barang berharga menurut mereka, saya diturunkan di sebuah jalan yang sudah agak jauh dari tempat yang tadinya saya harus turun untuk berganti angkot. Alhasil, saya jalan kaki dengan agak menggerutu tetapi bersyukur karena selamat tanpa kehilangan satu benda pun.

Satu hal lagi yang saya ingat saya ucapkan ke 'mereka' (total 5 atau 6 orang tadi termasuk si tersangka 1) adalah bahwa saya telah kelewatan tempat seharusnya saya turun, "Yah jadi kelewatan kan tuh."

 Ada yang menjawab, "Masih bagus dikasih turun."

Mungkin itu pertama kalinya selain si tersangka 1 ada tersangka lain yang berbicara. Tapi saya sudah tidak ingat sih suaranya seperti apa. Lagipula dia cuma menggumam, nggak tahu dia bahwa kuping saya kuping super, mampu mendengar suara dari jauh atau suara berbisik/gumam (anehnya tetap kadang-kadang budeg).

Jadi saya harus berterima kasih telah diberi kesempatan turun angkot? Baiklah, terima kasih kakak-kakak penipu. Semoga jalan kalian menipu ke depannya kembali tidak mulus dan selalu bertemu korban kere seperti saya. <<Ini saya mendoakan yang terbaik lho. Kan si penipu jadinya tidak jadi berbuat jahat. Baik untuk korbannya, baik juga untuk dirinya sendiri.

Kepada para pembaca, modus di atas adalah sebagai informasi untuk menghindari kejadian yang sama terjadi kepada Anda. Ingat, kejahatan adalah untuk dihindari, bukan untuk ditiru!!!!

Ada 1 lagi kejadian ditipu yang saya alami dengan sangat lucu dan menyenangkan. Kejadian tersebut saya simpan dulu untuk tulisan berikutnya ya :).

Mengenai judul, apakah belum terpecahkan artinya? Ya, jika sudah pernah hampir atau telah ditipu, kita menjadi waspada dan mungkin akan sulit tertipu di kemudian hari. Selalu menjauh dari orang yang gerak-geriknya mencurigakan. Ini juga penting: duduklah di bagian depan angkot atau di tempat duduk yang sekiranya dekat dengan pintu jika awalnya sebuah angkot kosong. Tetaplah berkeras duduk di sebelah pintu jika ada rombongan naik beramai-ramai apalagi semuanya pria yang mecurigakan (maho apa, jalan bareng-bareng berlima malem-malem?) kalau perlu langsung turun terutama jika Anda wanita.

Pantau terus tulisan menarik dari saya (PeDe bener).



Senin, 20 Mei 2013

Share Melulu Loe! Kebanyakan Mention Loe!

Tulisan berikutnya oleh Astrid ini salah satunya adalah mengenai kebiasaan Astrid mengikuti kuis terutama di Facebook.

Banyak, bahkan hampir semua, kuis memberi syarat untuk membagikan info kuis mereka dengan tombol share di Facebook. Dengan begitu, tentu saja hasil share muncul di timeline kita dan dapat terlihat oleh teman-teman kita di seantero jagad raya (asal dia adalah friend kita di FB).

Pengalaman gw, beberapa teman mungkin tidak akan memberikan toleransi bagi share dan keputusan akhir adalah unfriend. Berbulan-bulan yang lalu, gw kehilangan 5 teman di FB mungkin karena mereka unfriend atau paling parahnya nge-block FB gw... Hiks... Sayangnya gw nggak tahu 5 orang itu siapa. Let it go.

Seperti yang saya/gw/aku (apa aja bolehlah-sebutan orang pertama tunggal) sebutkan dalam Favorite Quotations milik gw di FB: Kehilangan teman apalagi sahabat begitu menyakitkan. Bila terjadi berkali-kali, kau akan mati. Setidaknya menurut gw itu benar, karena gw pernah merasakannya. Eh, tapi bukan itu topik kali ini... Maaf, maaf, jadi melenceng. Hanya saja gw pada kesempatan ini ingin meminta kepada teman-teman gw (di FB) untuk tidak mem-block atau delete gw dari akun FB, cukup dengan fitur hide maka post mengganggu dari gw akan tidak ada lagi di news feed/ home FB kalian. Kalau tidak tahu caranya, silakan tanya di bawah blog ini melalui komentar (terutama bagi yang bukan friend FB saya) atau melalui FB.

Kembali ke topik utama. Mengikuti kuis adalah hal yang menyenangkan bila menang. Bila kalah? Tahu sendiri lah, sedih sampai tidak terima kalah adalah perasaan-perasaan wajar yang dapat timbul di diri siapa saja.

Kuis itu sendiri adalah sarana promosi bagi para penyelenggaranya. Kok promosi sih? Bukannya kuis adalah bagi-bagi hadiah gratis? Coba tanya Oom Google dulu. . . . . . Oke, nggak ketemu. Apa gw salah keyword? Nggak apa-apa, pakai pengertian dari gw saja, huehehehe.

Mari kita telusuri. Kuis memang berguna untuk mendapat gratisan bagi para pengikutnya (hmm, bahasanya agak aneh, pengikut gitu? Anggap saja 'orang yang mengikuti kuis'='pengikut kuis'). Mari kita pikirkan bersama-sama keuntungan bagi si penyelenggara kuis. Apakah para penyelenggara kuis itu murni ingin bagi-bagi hadiah? Ada kemungkinan jawabannya adalah iya. Jika bukan murni ingin bagi-bagi hadiah, keuntungan apa yang didapat para penyelenggara kuis?

Untuk mengikuti kuis, kita perlu mencari tahu seluk beluk mengenai kuis tersebut. Syarat dan ketentuan dari kuis yang akan kita ikuti adalah syarat minimal yang harus kita ketahui, dengan membaca maupun diberi tahu teman. Nah, dalam mencari syarat dan ketentuan ini, bukankah kita harus membuka web/fan page dari si penyelenggara kuis? Dengan begitu kita melihat update produk dan promosi lainnya dari si penyelenggara kuis, jika misalnya mereka menjual produk/jasa. Perhatikan, melihat gambar jus saja bisa membuat kita haus dan tiba-tiba ingin membeli jus tersebut.

Ada lagi, dengan mengikuti kuis dan membagikannya kepada teman-teman (share di FB atau social media lain), kita membantu dalam penyebaran promosi yang sedang berlangsung sehingga dilihat oleh banyak orang. Kemudian, beberapa kuis juga dibuat dengan syarat harus membeli produk tertentu, kadang-kadang dengan nominal tertentu. Kalau seperti itu tentu sudah sangat jelas keuntungannya bagi si penyelenggara kuis. Cara tersebut legal kok. Keputusan ada di tangan kita untuk mengikuti atau tidak kuis-kuis dengan berbagai aturan itu.

Waktu gw tanya tentang suatu game, teman gw berkata, "Ini gw bukan promosi ya, tapi coba main aja dulu. Kalau suka kita main bareng-bareng."

Bukan game-nya yang akan gw bahas tapi lagi-lagi tentang promosi. Menurut gw, promosi itu wajar kok dan layak dilakukan agar produk atau hal terutama yang kita sukai dapat terus ada. Mengikuti dan menyebarkan kuis adalah salah satu caranya.

'Promosi dapat kita lakukan untuk mendukung hal yang kita sukai baik dibayar maupun tidak.'
-Astrid K.-



Selasa, 14 Mei 2013

Penundaan



Penundaan, apakah arti kata itu? Apakah para pembaca familiar dengan kata tersebut? Menunda sering dilakukan jika kita perlu menyelesaikan suatu hal yang kita anggap masih banyak waktu untuk melakukannya. Ketika tenggat waktu sudah dekat, barulah kita kelabakan menyelesaikan tugas atau hal-hal lainnya ynag perlu kita kerjakan tersebut.

Hal kecil yang paling sering saya alami adalah menunda untuk mencuci piring. Parahnya, yang menunda mencuci piring bukan saya saja tetapi seluruh keluarga. Piring sampai menumpuk seperti menara. Orang yang jadi susah tentu saja orang yang kebagian tugas harus mencuci piringnya dan saya berkali-kali mengalami itu.

Terdapat contoh seseorang yang amat suka menunda-nunda. Menunda mengerjakan tugas, menunda melakukan hal yang sudah ia janjikan, bahkan sampai menunda mandi adalah beberapa contoh hal yang ia tunda. Apakah hal yang ia tunda lakukan akhirnya semua berujung bahagia? Bisa kalian tebak. Tugas-tugas menjadi menumpuk, begadang semalam suntuk untuk mengerjakannya. Menunda mandi membuat badan tidak sehat, orang itu pernah bercerita bahwa kulitnya menjadi merah terkelupas di beberapa bagian. Menunda janji apalagi, membuat rugi dirinya dan orang yang diberikan janji palsu.

Ada sebuah artikel bagus di Kompas (maaf karena tanggalnya terlupakan), dibacakan oleh bos saya. Salah satu isinya adalah tentang penundaan juga. Potongan kalimat yang saya ingat adalah ‘menunda sudah menjadi kebiasaan’. Benar, awal dari seringnya kita menunda-nunda adalah kebiasaan yang terus-menerus kita lakukan. Padahal, menunda banyak memberikan kerugian, malah tidak ada untungnya.

Sayangnya, meskipun orang-orang sudah tahu bahwa menunda itu merugikan, mereka tetap melakukannya (termasuk saya). Kenapa? Mungkin perlu psikolog untuk menjawab pertanyaan tersebut. Pendapat saya sebagai bukan seorang psikolog, orang-orang yang ‘kecanduan’ menunda salah satu alasannya adalah karena mereka malas. Malas bergerak, malas melakukan tugas, malas mengerjakan hal-hal yang membuat kenyamanan mereka terganggu. Orang-orang seperti ini biasanya meskipun tenggat waktu sudah di ujung hidung pun mereka akan tetap bergeming. 

Alasan kedua sudah tertera di atas. Menunda karena merasa masih banyak waktu, masih banyak kesempatan dan masih-masih lainnya. Orang-orang dengan alasan kedua biasanya langsung pusing dan kewalahan begitu tenggat waktu sudah di depan mata. Saya akui bahwa saya pernah dan semoga tidak akan lagi menjadi orang yang suka menunda-nunda dengan salah satu atau kedua alasan di atas.

Masih banyak waktu. Pernyataan yang salah adanya. Masih banyak waktu, besok masih bisa. Bagaimana jika tidak ada lagi hari esok? Masih banyak waktu, masih bisa bermain sekarang, hal-hal menyusahkan diselesaikan nanti saja. Bagaimana bila si ‘nanti’ tidak datang? Pernahkah terpikirkan mengenai hal itu?

Melalui tulisan ini, saya ingin mengajak para pembaca untuk memulai atau meneruskan kebiasaan baik untuk mengerjakan segala hal dengan segera, tidak menunda-nunda. Bagi yang masih bersekolah, biasakan mengerjakan PR tidak mepet dengan hari dikumpulkan PR tersebut melainkan dikerjakan setiap hari seusai sekolah.

Agar mempermudah kita melaksanakan 'tidak menunda-nunda', alangkah baiknya untuk mencatat semua hal yang harus kita lakukan di secarik, selembar, atau satu ton (juga boleh) kertas. Kertas tersebut saya sarankan ditempelkan ke tembok atau pintu di tempat yang akan selalu kita lewati dan mudah kita lihat. Bisa juga di dalam sebuah buku atau notes atau diary yang harus sering kita buka dan baca, kalau tidak ya sama aja bohong.


Mari kita bersama-sama menumbuhkan kebiasaan baik menggosok gigi.... Eh, bukan, tapi itu juga harus sih. Maksud saya mari kita bersama-sama menumbuhkan kebiasaan baik tidak menunda-nunda. Langkah awal saya adalah tidak menunda-nunda mengikuti kuis yang ingin saya ikuti, hehehehe, juga tidak menunda-nunda untuk menulis di mana saja, termasuk di blog ini. Bagaimana dengan para pembaca? 

Minggu, 12 Mei 2013

Pertama Kali Astrid Menulis

Ada kalimat berbunyi 'gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang'. Oh, itu peribahasa ya, bukan sekedar kalimat biasa. Pastinya pada tahu dong. Pertanyaannya, manusia mati meninggalkan apa? Apa? Tulang? Bener juga. Percaya deh, apa pun yang manusia tinggalkan secara fisik setelah mati (meninggal woi, meninggal), nggak akan lebih berharga daripada tulang dinosaurus, hahahahahaha. Terus apa dong? Nama? Ninggalin nama? Caranya?

'Ide tanpa suatu aksi nyata untuk mewujudkannya hanya akan tinggal kenangan. Menulislah, maka pemikiranmu akan diketahui banyak orang'.

Kalimat di atas saya dapat dari sebuah blog yang pernah saya baca tetapi saya lupa nama blog-nya. Saya sangat setuju dengan kalimat tersebut. Kenapa? Karena kalimat tersebut mengandung kebenaran di dalamnya. Coba deh kalian suruh teman atau keluarga untuk menebak ide apa yang ada di pikiran kalian. Kalau ide tersebut sama sekali belum pernah diungkapkan, pasti pada nggak bisa nebak dong. Kecuali orang yang kalian suruh untuk menebak adalah seorang cenayang. Sebaliknya, coba kalian tebak, ide apa yang sedang saya pikirkan sekarang? Nggak tahu kannn, nyerah nggaaaak? Kecuali kalian, sekali lagi, cenayang, ide yang saya pikirkan ya hanya saya yang tahu, manusia lain tidak.

Kembali ke pertanyaan pertama, manusia mati meninggalkan apa? Ya, manusia mati (meninggal....) salah satunya adalah meninggalkan kenangan. Cuma itu? Eits, hati-hati memilih kata. Kenangan adalah hal yang sangat jauuuh dari kata 'cuma'. Dengan kenangan, kita bisa menjadi seperti sekarang ini. Kenangan bisa membuat kita senyum-senyum sendiri, marah-marah sendiri, bahkan bisa tiba-tiba menangis sendiri (asal jangan di tempat umum aja, nanti disangka orang gila lhoo).

Bila kalian tidak mau hanya meninggalkan kenangan, cara yang paling mudah ya menulis. Tunggu, apa saya bilang paling mudah? Baiklah, mungkin paling sulit. Menulis adalah hal yang mudah ataupun sebaliknya tergantung dari masing-masing orang. Salah satu penyebab menulis itu menjadi mudah adalah menulis secara konsisten, misalnya membiasakan menulis setiap hari dengan waktu yang kita tentukan sendiri.

Pertama kali saya, Astrid, menulis adalah ketika belajar menulis waktu TK dulu. Ya iyalah. Kapan pertama kali menulis karangan? Jelas waktu disuruh guru SD membuat pantun, saya ingat betul. Kemudian, saat benar-benar menulis itu kapan??? Hehehe, diputar-putar ya jawabannya. Saya, Astrid, menulis karangan yang dimaksudkan serius untuk menjadi penulis itu ketika saya masih SMP kelas 3. Berarti belum kesampaian dong? Buktinya sekarang belum terkenal sebagai penulis tuh? <<<Ini pertanyaan ngajak ribut bener! Nggak usah diingetin ngapa???

Terus menurut saya (Astrid), menulis itu sulit atau mudah? Saya akui menulis menurut saya pada saat ini adalah hal yang cukup mudah, hahahahahahahahahahahaha. Maunya sih begitu tetapi ternyata saya masih malas menuliskan kata-kata yang terdapat di benak saya (yaaa mengetik di komputer sih bukan menulis tangan tapi tetap disebut menulis). Akibatnya, tulisan sejak SMP belum kelar juga sampai sekarang, total sudah mencapai 10 tahun...

Oleh karena itu, saya salut kepada semua penulis yang telah secara konsisten menulis baik itu penulis terkenal maupun yang akan terkenal.

Ayo harumkan nama bangsa dengan membuat karya tulisan yang dapat dikenal orang-orang di seluruh dunia. Semangat untuk para penulis Indonesia. Selamat membaca bagi para pembaca dan terus dukung penulis kesukaanmu terutama penulis dalam negeri ^^.