Selasa, 18 Juni 2013

Review Novel: Happiness Theory

Saatnya review novel lagi. Sebenarnya saya masih bingung ya, review atau resensi yang paling tepat untuk menggambarkan tulisan tentang suatu buku. Silakan komen di bawah untuk memberi jalan keluarnya.


Novel dengan 292 halaman ini adalah karya Arbie Sheena, penulis yang dijuluki Comedy Queen. Jika ingin berkenalan dengannya, silakan hubungi 089**********, salah deng, itu nomor rumah sakit gila (emang ada?). Nah, ini yang benar, untuk mendengarkan kicauan si cantik lucu ini silakan follow @arbiesheena (itu Twitter, bagi yang tidak tahu), sedangkan untuk berkunjung ke FB-nya silakan klik di sini. Jangan lupa bawa kue bolu atau gado-gado ya pas lagi mau berkunjung. Weq, ini sebenarnya review apa kontak jodoh seh??

Kembali ke bussines, terbalik, business. Novel kece (ketawa cekikikan) ini diterbitkan oleh Elf Books. Salut sama Elf Books untuk novel bermutu ini. Tidak hanya isinya, kualitas kertasnya juga baik, putih dan halus. Kertas jenis ini sangat saya suka. Tapi nggak sampai saya makan sih..

Ceritanya tentang apa? Coba tebak!

Karena ditulis oleh sang Comedy Queen, dalam kisahnya terdapat komedi segar yang membuat kita merilekskan otot wajah (alias tersenyum sampai tertawa). Kenapa saya tuliskan segar? Mari dibaca sendiri agar terasa kesegarannya (kayak iklan pewangi pakaian deh).

Inilah sinopsis yang terdapat di bagian sampul belakangnya:

Jung Jaehye tidak pernah menyangka akan bertemu dengan seorang gadis tanpa emosi bernama Song Hyemi. Hidupnya mulai diliputi ketakutan ketika mengetahui dirinya duduk di bangku siswa yang kabarnya dibunuh oleh Hyemi. Celakanya, siswa tersebut juga bernama Jaehye! Karena hal itu, banyak yang berspekulasi Jaehye akan menjadi korban selanjutnya.

Ketakutannya makin menjadi-jadi ketika Jaehye memergoki Hyemi sedang membelah katak dengan sadis di laboratorium. Bagaimana tidak, ia sendiri nyaris menjadi korban berikutnya setelah si katak malang itu!


Namun... seiring berjalannya waktu, mengapa ia malah terus memperhatikan Hyemi? Terlebih, setelah Jaehye menemukan novelet berjudul "Happiness Theory" di kamarnya.


Membaca sinopsis di atas mungkin tidak cukup memuaskan bagi beberapa pembaca yang menginginkan lebih banyak mengenai novel ini. Maka dari itu , saya berikan saran yaitu belilah novel ini sebelum kehabisan, hehehe.


Saya memuji novel ini karena terdapat novel di dalam novel (haaaa?). Ya, seperti tertulis di sinopsisnya, si tokoh utama menemukan novelet yang judulnya sama persis dengan judul novel ini (artinya novelet itu berjudul sesuai judul novel ini). Bingung? Saya aja yang nulis bingung, hahahaha. Nggak, becanda kok. Karena terdapat novel di dalam novel, kita seperti mendapat bonus bacaan (novel di dalam novel gitu, kurang apa coba?).

Bahasa yang digunakan pun tidak berat dan tidak perlu sampai memiliki satu ton selera humor untuk mengerti  bagian-bagian komedi yang terdapat di novel ini.

Setting 'Happiness Theory' adalah di Korea. Penggunaan beberapa kata dalam bahasa Korea tidak dapat dihindari. Ini novel dengan setting Korea pertama yang saya baca. Jadi saya agak menikmati beberapa kata dalam Hangul sebagai hal yang baru bagi saya. Mengherankan memang, virus K-Pop bisa dibilang tidak menjangkiti saya, yah mungkin karena imunisasi teratur dan vaksinasi berkala waktu kecil, hahaha. Setelah membaca novel ini, saya mulai tertarik juga dengan Korea dan kebudayaannya. Sungguh menarik.

Baiklah, karena diminta (diminta sapa coba?), saya akan memberikan sedikit sinopsis saya sendiri. Diingatkan bahwa sinopsis ini mengandung spoiler. Banyak yang saya ungkap di sini. Bila sudah penasaran, silakan lanjutkan membaca. Bila ingin membaca bukunya dengan tenang tanpa sudah mengetahui jalan ceritanya, silakan lanjutkan membaca. Intinya, lanjutkan membaca (bagi semua orang).

Jung Jaehye terpaksa pindah ke rumah barunya karena sang ayah mendapatkan pekerjaan yang amat menjanjikan di Seoul. Ini berarti ia juga harus belajar di sekolah yang baru. Teman (atau lebih tepatnya kenalan) pertamanya adalah Eunsoo dan Youngki. 

Melalui segala macam musibah dan kebetulan (yang tersusun dengan amat baik serta sistematis), ia berteman baik dengan tiga orang lainnya dari Klub Pecinta Hewan. Ketiga orang itu adalah Park Dongjun, Kang Bihoon, dan Kim Shinra (pacar Kang Bihoon). Di kelas, Jung Jaehye duduk di sebelah Song Hyemi. Jung Jaehye mendapati dirinya terkenal di kalangan anak-anak perempuan dan sering dipuji-puji penampilannya sedangkan Song Hyemi adalah siswi yang terkenal (atau tidak) sebagai seorang pembunuh. Bagi Jung Jaehye, sungguh menyeramkan mengetahui bahwa nama siswa yang dibunuh Song Hyemi adalah Lee Jaehye, nama yang sama dengan dirinya (hanya berbeda nama keluarga).


 Kegiatan di Klub Pecinta Hewan tidak membantunya dalam mengusir ketakutan terhadap Song Hyemi. Tetapi muncul kegiatan baru yang mengisi waktu luang Jung Jaehye yaitu membaca novelet yang ia temukan di lemari kamar barunya. Entah mengapa, membaca novelet ini membuatnya juga semakin melekat kepada Song Hyemi. 'Happiness Theory', itulah judul novelet tersebut. Apakah novelet ini berisi rahasia kebahagiaan seseorang? Atau justru dapat membawa kebahagiaan kepada Jung Jaehye sendiri?




Membaca sinopsis di atas mungkin malah membuat pembaca tidak suka kepada saya karena semakin membuat penasaran (akibat keteledoran saya membuat sinopsis seperempat-seperempat, bukan setengah-setangah lagi, tapi jangan salah, saya menulisnya sepenuh hati lho). Memang, membaca langsung novelnya akan memberikan kepuasan tersendiri. Harga novel ini adalah Rp 49.500,-. Dapat dibeli di toko buku terdekat di kota kalian. Jika mau, pesan secara online saja, saya copas-kan cara ordernya dari Twitter Elf Books @elfbooksOrder buku: nama,alamat,no hp, judul+jumlah pesanan,sms ke 0857 5021 1297(tdk melayani pertanyaan.hny utk order buku). Yuk like juga Fan Page Elf Books di Facebook: https://www.facebook.com/pages/Elf-Books/191129120971005.

Sebagai penutup, izinkan saya bertanya. What is your happiness theory?

Selamat menjawab, selamat membaca :)!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar