Minggu, 30 Juni 2013

Lebaran.com

Saya akan menuliskan kelebihan-kelebihan dari lebaran.com mulai dari tampilan sampai ke isi website-nya.

Kelebihan-kelebihan dari lebaran.com adalah:

1. Terdapat tanggal di paling atas tengah dari website. Tanggal ini memudahkan beberapa orang seperti saya yang kadang-kadang terlupa tanggal maupun hari padahal seharusnya belum pikun, hahaha.


2. Terdapat 3 baris sub menu yang amat lengkap. Masing-masing dari sub menu ini membuat kita langsung menuju artikel-artikel atau informasi-informasi yang kita inginkan dengan 1x klik.

3. Kolom iklan yang tidak 'menyerang' pembaca. Website lebaran.com menempatkan iklan dengan baik, tidak berlebihan tetapi terlihat untuk menarik minat para pembaca.

4. Adanya fan page di Facebook. Sudah bukan rahasia bahwa social media memegang peranan penting dalam mendatangkan traffic dan pengguna website.

5. Masih berhubungan dengan poin 4, terdapat widget like box yang langsung terintegrasi dengan like fan page Facebook lebaran.com sehingga pengunjung website akan bisa sekaligus menjadi fans di fan page Facebook-nya.

6. Ada widget Tweet ke Twitter. Ini sangat membantu dalam share artikel-artikel bermanfaat lebaran.com ke Twitter.

7. Kotak komentar diisi dengan menggunakan kotak komentar Facebook yang terhubung dengan ID Facebook pengguna. Ini sangat baik karena tidak perlu register sana-sini atau memasukkan email yang kebanyakan orang tidak suka.

8. Ketika saya mengetikkan kata 'lebaran' di mesin pencarian Google, saya menemukan link menuju lebaran.com di halaman pertama daftar hasil pencarian. Good job! Bahkan fan page Facebook lebaran.com menempati urutan lima besar dari daftar pencarian Google ini.

9. Terdapat kolom khusus bagi berita-berita dari media lain. Ini sangat membantu pengunjung untuk mendapatkan apa yang mereka cari.

10. Fitur-fitur yang disediakan lebaran.com seperti LeKartu amat menarik. Fitur ini membuat kita dapat memilih gambar untuk kartu Lebaran yang akan dikirimkan secara digital. Kreatif!

Berikutnya adalah tulisan-tulisan dari saya agar lebaran.com menjadi website yang lebih baik lagi.

Hal-hal yang harus diperbaiki dari lebaran.com adalah:

1. Loading speed atau kecepatan unduh website yang agak lama. Sayang sekali ketika saya membuka lebaran.com, website terbuka dalam jangka waktu yang lama. Memang saya tidak menghitung persis tepatnya, kira-kira setelah lebih dari 5 detik dari saya mengetikkan lebaran.com lalu enter, barulah muncul tampilannya. Hal ini juga terjadi setiap saya mengklik artikel-artikel di website ini. Saya telah mengetesnya dengan beberapa website speed test. Ada http://tools.pingdom.com/fpt/http://gtmetrix.com/http://www.webpagetest.org/, dan yang paling menarik karena disertai tips untuk mengatasi masalah website tersebut adalah https://developers.google.com/speed/pagespeed/insights. Ketiga tes di tempat berbeda menunjukkan hasil yang sama. Website lebaran.com kurang cepat dalam hal loading speed-nya. Bagi orang-orang yang telah mengenal lebaran.com, mereka akan menunggu. Tetapi bagi orang-orang yang baru mengenal lebaran.com, ada kemungkinan mereka langsung beralih ke website lain.

2.  Ada ruang kosong di beberapa bagian kanan ketika kita berada di Beranda/Home. Ruang-ruang kosong ini bisa diisi oleh iklan atau gambar agar lebih menarik.

3. Masih berhubungan dengan ruang kosong yang terdapat di Beranda, pengaturan template di lebaran.com terlihat kurang rapi terutama yang terdapat di bagian website agak bawah. Menurut saya itu cukup mengganggu.

4. Beberapa berita yang ditampilkan di lebaran.com judul dan isinya sama persis dengan artikel di website-website sumber. Sebaiknya isi dan judul berita di lebaran.com tidak murni 100% sama dengan website sumber tanpa ada perubahan sedikit pun. Saya baru belajar mengenai SEO, setahu saya website dengan judul dan isi artikel sama dengan website-website lainnya dapat menurunkan page rank dari website yang bersangkutan. Akibatnya tentu saja buruk, paling parah adalah website yang dimaksud menjadi tidak muncul di pencarian Google. Kita tidak menginginkan hal itu terjadi pada lebaran.com.

5. Kurang teraturnya ketikan di bagian 'Tanya-Jawab'. Misalnya bagian tulisan setelah koma seharusnya diberi spasi, bukan sebaliknya. Spasi antar paragraf juga kurang rapi. Jika dirasa bukan masalah besar, memang bukan masalah besar. Tetapi menambah sedikit demi sedikit poin dalam website ini adalah hal yang lumayan penting, menurut saya. Bukankah sedikit demi sedikit akan menjadi banyak?

6. Widget like box Facebook di bawah iklan paling kanan itu mungkin bermasalah karena tidak muncul ketika saya mengklik artikel. Contohnya adalah seperti ini:


Bukan masalah besar lagi memang. Paling tidak ada orang-orang seperti saya akan memperhatikan detail seperti ini.

7. Ada widget Tweet untuk share Tweet ke Twitter pengguna tetapi belum ada widget Follow Twitter di website ini. Padahal ada banyak orang yang lebih aktif di Twitter daripada di FB. Memang di kanan atas sudah ada direct link menuju alamat Twitter lebaran.com tetapi tidak semua orang akan seteliti itu. Buktinya, jumlah likers Facebook dan followers Twitter berbeda jauh. Sebaliknya, tidak ada tombol share ke facebook di paling bawah tiap artikel. Sayang sekali. Banyak orang lebih tertarik hal praktis dengan mengklik tombol share di artikel yang mereka suka daripada copas alamat web ke Facebook mereka. Dengan adanya tombol share Facebook, artikel-artikel di lebaran.com yang kami sukai akan lebih banyak tersebar lagi.

8. Para pembaca website lebaran.com kurang aktif dalam mengomentari artikel-artikel di lebaran.com. Ya, tentu saja ini bukan kesalahan dari pihak lebaran.com. Lagipula dengan banyak pembaca tanpa komentar pun sudah bagus. Kita dapat menarik kesimpulan pembaca puas dengan artikel yang disajikan. Hanya saja, pembaca yang aktif akan memberikan feed back yang amat baik entah mengenai isi artikel atau cara penyampaian hingga hal-hal membangun lainnya.

9. Saya menemukan informasi tentang lagu yang terdapat di lebaran.com kurang banyak. Anak muda biasanya tertarik pada musik-musik. Saya sarankan menambah pasokan artikel musik, sekedar liriknya juga saya rasa sudah baik. Termasuk musik religi.

10. Saya mengetahui lebaran.com baru-baru ini padahal isinya sangat bermanfaat. Saya sarankan perbanyak iklan di social media seperti Facebook, apalagi jika lebaran.com sedang mengadakan kuis berhadiah karena kuis berhadiah adalah salah satu cara paling efektif mendatangkan pengunjung yang aktif dan diharapkan loyal. 

Mengapa blog saya harus dipilih? Karena saya menuliskan kedua puluh hal di atas setelah mengubek-ubek lebaran.com dengan teliti. Saya menuliskan semua kelebihan dan saran dengan sepenuh hati. Saya harap tulisan saya dapat bermanfaat. Jika ada kata-kata yang salah, mohon dimaafkan.

Menerima kompensasi dari lebaran.com untuk hasil tulisan ini - Advertorial.

Sabtu, 29 Juni 2013

10 Things I Hope from GagasMedia #unforgotTEN

Selamat pagi menjelang subuh, GagasMedia. Terasa tidak bahwa umurmu sudah 10 tahun? Terasa atau tidak ya? Kata orang, jika kita menyukai sesuatu, waktu akan berlalu dengan tidak terasa. Benar, waktu yang saya habiskan bersama buku-buku terbitan GagasMedia selalu tidak pernah terasa. Tetapi, kedekatan dengan GagasMedia begitu terasa.

Aku senang diundang untuk menuliskan 10 hal yang aku harapkan dari GagasMedia di masa mendatang. Banyak hal yang aku inginkan demi kemajuan GagasMedia. Beberapa mungkin agak sok tahu, mohon maklum. Dibaca sambil senyum ya, he, he, he.

1. Aku ingin GagasMedia membuat websitenya lebih baik lagi. Bukan, bukan karena isi dan tampilan website-mu buruk. Aku hanya menyayangkan loading speed dari website-mu yang lumayan lama. Bayangkan, berapa banyak orang yang akan tidak jadi mengunjungi website GagasMedia karena tidak sabar menunggu? Sayang sekali, kan?

2. Aku ingin GagasMedia semakin banyak menggali potensi penulis-penulis muda berbakat. Padahal aku termasuk golongan penulis tua, ha, ha, ha, bercanda. Aku masih muda kok, baru kepala 4, tapi bohong, ketipu nggak? Dalam mengolah dan mengasah para penulis muda bimbingan GagasMedia, aku rasa masih bisa lebih ditingkatkan lagi mulai dari porsi hingga daerah pelaksanaannya.

3. Aku ingin GagasMedia dapat mempertahankan harga buku-buku terutama novel yang sangat disukai para pembacanya termasuk aku. Aku tahu untuk menurunkan harga itu akan merupakan hal yang sulit. Jadi, usahakan harga buku-buku terbitanmu bertahan sama. Jika naik, kuharap tidak naik terlalu jauh (beserta doa BBM turun harga lagi, mimpi kali yaaa).

4. Aku ingin GagasMedia terus mengadakan lomba-lomba berhadiah seperti sekarang. Hadiah berupa satu eksemplar buku merupakan hadiah yang penuh makna bagi orang-orang yang gemar membaca sepertiku. Hadiah berupa gadget dan uang tunai merupakan bonus yang tidak ternilai harganya bagi para penulis sejati. Tidak ada protes dariku mengenai hadiahnya. Tetap berikan kami lomba-lomba yang berkualitas seperti sekarang. Daripada tawuran, mending ikut lombanya GagasMedia! Lho, kok jadi nyambung ke tawuran?

5. Aku ingin buku-buku terbitan GagasMedia tersebar di seluruh penjuru tanah air dan luar negeri. Jika sudah (aku kurang tahu tapi sok tahu), semoga bertambah wilayah dan orang-orang yang mengenal GagasMedia.

6. Aku ingin GagasMedia dapat mengadakan gathering penulis dan para pembacanya secara konsisten. Misalnya gathering satu tahun sekali, serentak di lima kota. Aku suka acara-acara gathering seperti itu. Selain mendekatkan diri dengan pembuat acaranya, acara seperti ini akan menambah teman-teman baru.

7. Aku ingin semakin banyak buku-buku GagasMedia yang diadaptasikan menjadi film-film. Sepertinya orang Indonesia lebih suka menonton film daripada membaca buku. Diharapkan setelah menonton filmnya, orang-orag justru jadi tertarik membaca bukunya.

8. Aku ingin GagasMedia menjadi penerbit besar berskala internasional yang membawa nama Indonesia melalui buku-buku terbitannya. Muluk? Tidak apa-apa. Aku yakin bisa.

9. Aku ingin GagasMedia tetap menemaniku dan semua orang lainnya dalam menjalani kehidupan ini. Kita menangis bersama (serius aku memang sering nangis ketika membaca novel GagasMedia yang ceritanya sedih), tertawa bersama, pergi ke luar negeri bersama, he, he, he. Satu paket dengan harapan sebelumnya, berarti aku juga berharap GagasMedia terus ada (bahasa gampangnya, panjang umur), buku-buku terbitannya dibeli banyak orang (bahasa gampangnya, banyak rejeki), dan semua staff jomblo yang bekerja di GagasMedia cepat mendapat pasangan/menikah (lho, lagi-lagi nggak nyambung?).

10. Aku ingin GagasMedia menjadi penerbit yang paling pertama menerbitkan novel buatanku. Novelku memang belum sempurna (alias belum selesai), tetapi aku akan memotivasi diriku untuk membuatnya layak diterbitkan oleh GagasMedia.

Semua harapanku di atas kemungkinan besar dapat terwujud (PeDe banget?!). Para pembacamu termasuk aku sangat mencintai GagasMedia. Mari bekerja sama dan semangat dalam mewujudkan impian-impian indah.


Minggu, 23 Juni 2013

Mengejar Kebahagiaan

Kebahagiaan adalah dambaan semua orang. - Siapa yang tidak ingin bahagia? Jawabannya, tidak ada. Semua orang ingin bahagia.

Satu pertanyaan telah terjawab, muncul lagi pertanyaan berikutnya. Bagaimana cara untuk bahagia? Pembaca ada yang mau membantu saya menjawabnya? Silakan. Saya tunggu, boleh dituliskan di komentar di bawah post ini.

Saya menuliskan tentang kebahagiaan ini bermula dari sebuah kuis yang diadakan oleh Penerbit Elf Books. Pertanyaannya adalah 'Apa sih definisi bahagia menurutmu?'. Saya tidak bilang jawaban saya adalah yang terbaik (atau paling benar) tetapi saya sangat gembira jawaban saya itu membuat saya mendapatkan novel secara gratis. Jawaban saya adalah, nanti ya saya kasih tau, hehehe. Kuis tersebut berhadiah Novel Happiness Theory yang sudah saya buat review-nya.

Wah nulis apa lagi nih, padahal kemarin udah kepikiran bahan bagus eh malah lupa ckckckckkck.

Nah, udah inget. Kebahagiaan biasanya tidak lepas dari hal-hal atau keadaan yang membuat diri kita senang, gembira. Padahal, senang dan gembira belum tentu berarti bahagia.

Kebahagiaan dikatakan adalah kebalikan dari perasaan sedih (bener kagak tuh?). Bila kita sedih, tentu tidak bisa dikatakan bahagia. Bila kita sedang bahagia, perasaan sedih pun terlupakan. Padahal, sedih belum tentu tidak bahagia.

Ngomong apa sih ini penulisnya? Dari tadi hal yang berlawanan kok diputer sana-sini. Ndak mudeng!!

Yaa, baiklah, saya masuk ke intinya saja :D. Ini gara-gara baca tips blog nih. Katanya artikel/post yang baik itu harus minimal 500 kata. Ya jadinya saya mencoba 10001 cara agar mendapat 500 kata, hahahahaha (oh, nggak lucu).

Mengejar kebahagiaan, apakah sudah atau sedang Anda lakukan? Apakah wujud kebahagiaan yang Anda kejar itu? Apakah kekayaan? Apakah kemuliaan? Apakah itu kejayaan? Terserah pada pilihan masing-masing.

Baru-baru ini saya mendapat satu pengertian mengenai kebahagiaan. Bagi para pembaca yang menemukan tulisan saya salah atau bertentangan tentang pendapat Anda mengenai kebahagiaan, silakan layangkan gugatan ke pengadilan ****** (hah?). Nggak, nggak, bagi yang bertentangan pendapat, saya menghargai pendapat Anda. Sebaliknya, Anda berhak untuk menghargai atau pun tidak menghargai pendapat saya.

Banyak orang berkata, "Saya akan bahagia setelah saya kaya."

Saya akui, saya termasuk satu dari orang yang akan berkata seperti itu.

Setelah kaya, ditanya lagi, "Apakah Anda bahagia?"

Jawabannya, "Tidak."

"Mengapa?"

"Saya kurang tidur. Tidur pun tidak nyenyak."

Rupanya orang kaya tersebut bekerja dari pukul 7 pagi, pulang pukul 12 malam. Kemudian bangun lagi pukul 5 pagi. Pantas saja kaya. Ia bekerja keras. Apakah ia bahagia? Tidak.

Tapi kan, ada juga orang yang kaya bukan karena bekerja keras. Kaya dari mendapatkan warisan misalnya. Pasti orang itu bahagia dong.

Ya, saya juga berpikir seperti itu. Tanyakan saja kepada orang tersebut, apakah ia bahagia? Jawabannya bisa satu di antara dua. Memang hanya ada dua jawaban. Iya atau tidak. Bisa bahagia, bisa saja tidak.

Berarti benar, kekayaan itu membawa kebahagiaan.

Ya, kekayaan bisa membawa kebahagiaan. Tetapi, apakah kebahagiaan yang didapat dari kekayaan itu berlaku selamanya? Tidak. Jadi bagaimana? Berarti kita tidak bisa selalu bahagia selamanya? Ya.
Tidak seperti di cerita-cerita dongeng dengan akhir happily ever after, dalam kehidupan nyata ini kebahagiaan dan kesedihan datang silih berganti. Semuanya tidak ada yang abadi. Tetapi hal tersebut bukan inti pembahasan kali ini.

Jika demikian, berarti tidak ada cara untuk selalu bahagia? Ada. Tidak 100% bahagia melulu tiap detik, kalau boleh dikatakan, tetapi kebahagiaan akan meningkat secara signifikan. Bagaimana caranya? Rahasia besar kah ini? Ya, bisa dibilang rahasia dan saya akan membaginya dengan Anda.

Mengejar kebahagiaan ke mana-mana, mencari, dan mencari. Ternyata ada di dalam diri sendiri. Hah, itu rahasia besar? Ya, buktinya Anda baru tahu kan? Kebahagiaan kita bermula dari pikiran kita. Pikiran adalah awal, pikiran adalah pelopor.

Berkelahi dengan teman. Ah berarti masih punya teman, cepat-cepatlah berdamai, berbahagialah.
Dimarahi orangtua. Ah berarti masih punya orangtua, hormati orangtuamu, berbahagialah.
Badan capek sehabis bekerja. Ah berarti enak punya pekerjaan sementara orang lain menganggur, berbahagialah.
Tapi kan nggak enak capek, tangan pegal, kaki pegal. Berbahagialah, banyak orang bermimpi untuk memiliki tangan dan kaki seperti yang Anda miliki.

Dilihat, diraba, diterawang, eh bukan, dilihat lagi betapa banyak kebahagiaan yang dapat kita rasakan.

Ngomong doang sih gampang. Buktinya saya, kehidupan morat-marit. Buat makan saja susah. Boro-boro mikirin bahagia. 

Benarkah? Anda hidup di jalanan, kerja keras tapi uang sedikit, dapetnya capek doang? Justru orang-orang yang jarang merasakan kebahagiaan akan merasa sangat bahagia untuk kebahagiaan yang sedikit. Kebahagiaan yang bagi orang-orang lain mungkin akan dianggap remeh. Dari mana? Itu adalah bagian Anda untuk menemukannya. Saya cuma bisa bilang ada, banyak. Oke, oke contoh sedikit. Seorang kuli panggul yang kecapekan tidur dengan pulas di pinggir toko beralaskan tikar. Orang kaya yang tidak bisa tidur dalam contoh di atas tadi akan iri dengan kuli tersebut. Si orang kaya boleh tidur di atas spring bed berharga jutaan tetapi apakah ia merasakan kebahagiaan? Jangankan kebahagiaan, mungkin kenyamanan saja tidak.

Yah, tulisan hanya akan menjadi teori. Prakteknya ada di diri masing-masing. Penulis hanya bisa bilang, ini berfungsi. Penulis telah dan akan terus menerapkannya.

Berikut ini jawaban saya atas kuis Elf Books yang sudah saya tulis di atas:

"Bahagia adalah saat ini, tidak menyesal dengan masa lalu dan tidak khawatir dengan masa depan. Bahagia juga adalah ketika kita berbagi bahkan hal yang paling remeh dan sedikit."-A.K.

Selasa, 18 Juni 2013

Review Novel: Happiness Theory

Saatnya review novel lagi. Sebenarnya saya masih bingung ya, review atau resensi yang paling tepat untuk menggambarkan tulisan tentang suatu buku. Silakan komen di bawah untuk memberi jalan keluarnya.


Novel dengan 292 halaman ini adalah karya Arbie Sheena, penulis yang dijuluki Comedy Queen. Jika ingin berkenalan dengannya, silakan hubungi 089**********, salah deng, itu nomor rumah sakit gila (emang ada?). Nah, ini yang benar, untuk mendengarkan kicauan si cantik lucu ini silakan follow @arbiesheena (itu Twitter, bagi yang tidak tahu), sedangkan untuk berkunjung ke FB-nya silakan klik di sini. Jangan lupa bawa kue bolu atau gado-gado ya pas lagi mau berkunjung. Weq, ini sebenarnya review apa kontak jodoh seh??

Kembali ke bussines, terbalik, business. Novel kece (ketawa cekikikan) ini diterbitkan oleh Elf Books. Salut sama Elf Books untuk novel bermutu ini. Tidak hanya isinya, kualitas kertasnya juga baik, putih dan halus. Kertas jenis ini sangat saya suka. Tapi nggak sampai saya makan sih..

Ceritanya tentang apa? Coba tebak!

Karena ditulis oleh sang Comedy Queen, dalam kisahnya terdapat komedi segar yang membuat kita merilekskan otot wajah (alias tersenyum sampai tertawa). Kenapa saya tuliskan segar? Mari dibaca sendiri agar terasa kesegarannya (kayak iklan pewangi pakaian deh).

Inilah sinopsis yang terdapat di bagian sampul belakangnya:

Jung Jaehye tidak pernah menyangka akan bertemu dengan seorang gadis tanpa emosi bernama Song Hyemi. Hidupnya mulai diliputi ketakutan ketika mengetahui dirinya duduk di bangku siswa yang kabarnya dibunuh oleh Hyemi. Celakanya, siswa tersebut juga bernama Jaehye! Karena hal itu, banyak yang berspekulasi Jaehye akan menjadi korban selanjutnya.

Ketakutannya makin menjadi-jadi ketika Jaehye memergoki Hyemi sedang membelah katak dengan sadis di laboratorium. Bagaimana tidak, ia sendiri nyaris menjadi korban berikutnya setelah si katak malang itu!


Namun... seiring berjalannya waktu, mengapa ia malah terus memperhatikan Hyemi? Terlebih, setelah Jaehye menemukan novelet berjudul "Happiness Theory" di kamarnya.


Membaca sinopsis di atas mungkin tidak cukup memuaskan bagi beberapa pembaca yang menginginkan lebih banyak mengenai novel ini. Maka dari itu , saya berikan saran yaitu belilah novel ini sebelum kehabisan, hehehe.


Saya memuji novel ini karena terdapat novel di dalam novel (haaaa?). Ya, seperti tertulis di sinopsisnya, si tokoh utama menemukan novelet yang judulnya sama persis dengan judul novel ini (artinya novelet itu berjudul sesuai judul novel ini). Bingung? Saya aja yang nulis bingung, hahahaha. Nggak, becanda kok. Karena terdapat novel di dalam novel, kita seperti mendapat bonus bacaan (novel di dalam novel gitu, kurang apa coba?).

Bahasa yang digunakan pun tidak berat dan tidak perlu sampai memiliki satu ton selera humor untuk mengerti  bagian-bagian komedi yang terdapat di novel ini.

Setting 'Happiness Theory' adalah di Korea. Penggunaan beberapa kata dalam bahasa Korea tidak dapat dihindari. Ini novel dengan setting Korea pertama yang saya baca. Jadi saya agak menikmati beberapa kata dalam Hangul sebagai hal yang baru bagi saya. Mengherankan memang, virus K-Pop bisa dibilang tidak menjangkiti saya, yah mungkin karena imunisasi teratur dan vaksinasi berkala waktu kecil, hahaha. Setelah membaca novel ini, saya mulai tertarik juga dengan Korea dan kebudayaannya. Sungguh menarik.

Baiklah, karena diminta (diminta sapa coba?), saya akan memberikan sedikit sinopsis saya sendiri. Diingatkan bahwa sinopsis ini mengandung spoiler. Banyak yang saya ungkap di sini. Bila sudah penasaran, silakan lanjutkan membaca. Bila ingin membaca bukunya dengan tenang tanpa sudah mengetahui jalan ceritanya, silakan lanjutkan membaca. Intinya, lanjutkan membaca (bagi semua orang).

Jung Jaehye terpaksa pindah ke rumah barunya karena sang ayah mendapatkan pekerjaan yang amat menjanjikan di Seoul. Ini berarti ia juga harus belajar di sekolah yang baru. Teman (atau lebih tepatnya kenalan) pertamanya adalah Eunsoo dan Youngki. 

Melalui segala macam musibah dan kebetulan (yang tersusun dengan amat baik serta sistematis), ia berteman baik dengan tiga orang lainnya dari Klub Pecinta Hewan. Ketiga orang itu adalah Park Dongjun, Kang Bihoon, dan Kim Shinra (pacar Kang Bihoon). Di kelas, Jung Jaehye duduk di sebelah Song Hyemi. Jung Jaehye mendapati dirinya terkenal di kalangan anak-anak perempuan dan sering dipuji-puji penampilannya sedangkan Song Hyemi adalah siswi yang terkenal (atau tidak) sebagai seorang pembunuh. Bagi Jung Jaehye, sungguh menyeramkan mengetahui bahwa nama siswa yang dibunuh Song Hyemi adalah Lee Jaehye, nama yang sama dengan dirinya (hanya berbeda nama keluarga).


 Kegiatan di Klub Pecinta Hewan tidak membantunya dalam mengusir ketakutan terhadap Song Hyemi. Tetapi muncul kegiatan baru yang mengisi waktu luang Jung Jaehye yaitu membaca novelet yang ia temukan di lemari kamar barunya. Entah mengapa, membaca novelet ini membuatnya juga semakin melekat kepada Song Hyemi. 'Happiness Theory', itulah judul novelet tersebut. Apakah novelet ini berisi rahasia kebahagiaan seseorang? Atau justru dapat membawa kebahagiaan kepada Jung Jaehye sendiri?




Membaca sinopsis di atas mungkin malah membuat pembaca tidak suka kepada saya karena semakin membuat penasaran (akibat keteledoran saya membuat sinopsis seperempat-seperempat, bukan setengah-setangah lagi, tapi jangan salah, saya menulisnya sepenuh hati lho). Memang, membaca langsung novelnya akan memberikan kepuasan tersendiri. Harga novel ini adalah Rp 49.500,-. Dapat dibeli di toko buku terdekat di kota kalian. Jika mau, pesan secara online saja, saya copas-kan cara ordernya dari Twitter Elf Books @elfbooksOrder buku: nama,alamat,no hp, judul+jumlah pesanan,sms ke 0857 5021 1297(tdk melayani pertanyaan.hny utk order buku). Yuk like juga Fan Page Elf Books di Facebook: https://www.facebook.com/pages/Elf-Books/191129120971005.

Sebagai penutup, izinkan saya bertanya. What is your happiness theory?

Selamat menjawab, selamat membaca :)!


Kamis, 13 Juni 2013

Sayangi Pantat Eh, Sayangi Bokong Anda

Wah, wah, wah, judulnya vulgar sekali nih. Sepertinya bisa masuk infotainment nih, terus terjadi kontroversi yang berujung pada diseretnya penulis ke meja biru... Lha kok meja biru? Suka-suka penulis dong, hehehehe. *Penulis memang pada dasarnya mau ngelucu tapi kalau nggak lucu namanya garing, oh udah tahu ya? Bukan tempe?

Membaca judul di atas pasti para pembaca bertanya-tanya. <<<Kalimat di samping ini terlalu sering digunakan, anggap saja tidak jadi saya tulis.

Membaca judul di atas pasti para pembaca terheran-heran.<<<Kalimat di samping ini terlalu optimis, anggap saja tidak jadi saya tulis.

Membaca judul di atas pasti para pembaca terkagum-kagum.<<Kalau kalimat ini jelas tidak mungkin, mari kita lupakan.

Membaca judul di atas, terserah saja deh para pembaca mau berpikir seperti apa. Saya hanya akan mengarahkan bahwa judul di atas tidak bermaksud menyinggung hal-hal yang 'jorok'. Hanya saja, kita akan benar-benar berkutat dengan si jorok itu sendiri.

Menggunakan toilet umum tentunya tidak dapat dihindari bagi kita yang mempunyai banyak aktifitas di luar rumah. Mau bagaimana lagi? Pilihannya hanya 2, memakai toilet umum atau....... Tahu sendiri kan?

Saya mempunyai pengalaman yang tidak mengenakkan berkaitan dengan penggunaan toilet umum khususnya toilet duduk. Selama ini saya tidak begitu peduli dengan kebersihan toilet umum. Toh, pikir saya, nanti saat sampai di rumah bisa membersihkan diri lagi. Saya bersikap biasa-biasa saja jika memakai toilet umum, tidak berpikir takut kotor atau banyak bakteri.

Sampai terjadi pengalaman yang tidak enak itulah saya mulai menyadari pentingnya menjaga kebersihan ketika di toilet umum. Pengalaman apa sih? Begini, saya memakai toilet umum di suatu tempat, toiletnya toilet duduk. Setelah menggunakan dan keluar dari toilet tersebut, saya merasakan gatal yang benar-benar, benar-benar, benar-benar gatal! Masalahnya, tidak mungkin saya garuk-garuk bagian belakang saya (alias bokong) di depan orang-orang (kebetulan saat itu sedang ramai orang yang mengantri mau ke toilet juga), mungkin sih kalau mau menahan malu. Toilet 'bekas saya' tadi sudah occupied alias sedang dipakai orang lain.

Terima kasih kepada buku-buku biologi dan guru biologi tercinta waktu di sekolah, saya tahu bahwa gatal dapat disebabkan oleh adanya bakteri. Berhubung saya waktu itu baru keluar dari toilet dan bukan sedang bermain dengan kawanan semut, maka saya simpulkan gatal-gatal itu dikarenakan banyaknya bakteri di dudukan toilet yang jauh dari higienis itu. Kalau film ada yang berjudul 'Bukan Cinta Biasa', maka gatal waktu itu adalah 'Bukan Gatal Biasa'. Serius, saya belum pernah merasakan gatal seperti itu!

Jadi inti tulisan ini apa? Cerita tentang gatal? Ya, salah satunya itu. Inti yang lain adalah pelajaran yang bisa diambil dari pengalaman saya tersebut. Saya tidak akan pernah mau lagi duduk sembarangan di dudukan toilet umum! Sebisa mungkin cari toilet jongkok atau toilet umum yang terjamin kebersihannya. Sekarang di beberapa toilet umum mall terkemuka di Jakarta ada cleaning service khusus mengelap dudukan toilet tepat sehabis orang pakai. Wuih pasti capek tuh. Tapi itu tidak kita bahas sekarang.

Solusi lain adalah menyiapkan sendiri alat dan bahan kebersihan yang dapat membantu kita terhindar dari bakteri merugikan. Wah, ada ya benda seperti itu? Ada dong. Ini dia:

Qsan Toilet Seat Sanitizer

Benda mungil nan berguna ini dapat kita pesan di : cleanshop.co.id. Penggunaannya sangat mudah. Semprotkan saja ke dudukan toilet sebelum kita menggunakannya. Waw! Saya mau! Saya mau! Eh, para pembaca mau juga? Beli dong!

Dengan harga minimal, mendapatkan hasil maksimal, itulah kesan saya tentang toilet seat sanitizer ini.

Yuk, mari hindari bakteri agar bebas dari gatal-gatal apalagi penyakit yang membuat sakit (ada ya penyakit yang nggak membuat sakit?).

Produk-produk pembersih lainnya dari cleanshop.co.id juga menantang daya tahan tubuh kuman (eh jangan diminum, kalau mau menantang daya tahan tubuh sendiri mendingan coba angkat barbel 10kg). Mari dicoba.





Menarik, Mengesankan, Memesona

Saya mendapat pengalaman baru lagi: menulis cerpen Korea. Sudah dikirimkan sih, baru saja. Doakan menang ya :), thanks.

Namanya juga cerpen Korea, pasti harus berhubungan dengan Korea. Kalau kata penyelenggara lomba cerpen ini, 'harus berbau Korea, semakin bau semaki jleb!'.

Yaaa, sempet kepikiran untuk menyerah sih. Nyatanya saya mengerti banget soal Korea yaitu bahwa Korea adalah sebuah negara. Titik. Membantu banget ya untuk membuat cerpen, hahahaha. Kalau saya hanya memiliki satu informasi itu, gimana mau membuat cerpen? Jangan-jangan nanti isi cerpennya hanya bersetting Negara Korea tetapi orang-orangnya makan gudeg dan menari jaipong. Hmm....?

Tapi saya udah terlalu banyak menyerah. Kali ini saya mencoba menantang diri sendiri. Dengan berbekal internet, jelajah Korea dalam 3 hari itu menjadi mungkin. Sayangnya, internet nggak bisa bikin sidik jari saya ada di Korea. Jadi, saya tetap berminat mengunjungi negara tersebut. When the time is right and the money is bright O_o (bahasa Indonesianya: Ketika waktunya tepat dan ADA DUITNYA).

Selama mencari-cari tentang Korea, saya menemukan satu hal unik di negara ini. Hal tersebut adalah bahwa di Korea, kita harus meminta izin terlebih dahulu untuk memotret orang. Sedangkan memotret anak kecil harus seizin orang tuanya (perhatikan cara saya menulis, seolah-olah anak kecil bukan orang ya, hahaha, maklumlah bingung kata-katanya). Tujuannya adalah mengurangi kemungkinan tindak kejahatan terencana, pencarian informasi identitas secara diam-diam, tindak kriminal deh pokoknya. Bener juga ya? Berarti kalau di Korea, seperti ini dialog yang akan terjadi jika seseorang akan memotret:

"Annyeong haseo, boleh saya memotret anda?"
"Oooo sure, sure." (Kok jadi bahasa Inggris? Lanjut aja lah).

Sedangkan ini yang terjadi di Indonesia:

"Dek, saya mau motret nih," kata seorang bapak kepada seorang remaja di sebuah tempat wisata.
"Waaaaah, saya mau dipotret ya, Pak? Bisa jadi artis nggak?"
(Si bapak berkata dalam hati, "Bawel.") Si bapak kemudian sibuk memotret.
"Lagi dong, Pak motretnya," kata si remaja sambil berpose mulut manyun.
"Yeee, siapa yang mau motret kamu? Maksud saya, saya mau motret pemandangan di sana. Permisi dulu."
"Ih si bapak mah gituch. Nggak apa-apa deh, Pak, potret 1x ya, ya, ya, ya."

Hheehehehehe. Semua cerita di atas adalah fiktif belaka dan tidak ada hubungannnya dengan orang maupun kelompok manapun.

Yaaa, saya belum jadi ekspert (expert diadaptasi jadi bahasa Indonesia ngasal) soal Korea tetapi pengetahuan saya bertambah banyak. Contohnya aja saya jadi tahu kalau ngupil depan orang lain di Korea itu bakal bikin malu (lho, di Indonesia juga ya?).

Saya juga jadi tahu bahwa kimchi itu makanan Korea, bukan sejenis burung. Hehehe. Becanda.

Seperti biasa, saya akan memberitahu inti tulisan saya. Semua usaha ada manfaatnya. Lebih baik mengantri panjang daripada diam di Dufan yang benar-benar penuh saat liburan (lho kok jadi Dufan?). Mari coba melakukan yang belum pernah kau lakukan dan lihat seberapa besar manfaatnya bagimu.

Eh iya, belum menjelaskan tentang judul blog kali ini. Judul blog tersebut menggambarkan kata-kata yang sering saya pakai dalam memberikan opini, dan mungkin anda juga. Sungguh kata-kata tersebut sering dipakai lebih daripada celana dalam (eits, nggak maksud ngeres lhooo). Saya baru sadar betapa saya kurang mementingkan kosakata dalam menulis (saya rasakan ketika menulis cerpen Korea untuk lomba ini). Ini sebuah kekurangan saya dan saya telah melangkah maju dengan mengetahuinya.


Minggu, 09 Juni 2013

Yang Aus, yang Aus! Yang Aus, yang Aus, Lagi?

Sering mendengar kalimat yang senada dengan judul di atas? Saya beri contoh lagi.

"Yak, seribuan aja Dek, seribuan, tisunya seribuan."

Sudah ada yang menebak dengan tepat tuh. Yak, kalimat-kalimat tersebut adalah kalimat-kalimat wajib para pedagang asongan di bis. Kalau bahasa kerennya ya, kalimat-kalimat itu adalah quote-nya mereka, para pedagang asongan (sok tau banget gw, moga-moga aja bener XD).

Bertemu pedagang asongan di bis sudah bukan hal baru dan tidak mengganggu (bagi gw). Malah kebanyakan kita malah senang kalau bertemu pedagang asongan yang memang kita menunggunya. Hah menunggunya? Eh, bukan berarti kita suka atau kangen gituh ama abangnya. Hal yang kita tunggu itu ya barang dagangannya, misalnya nih ya waktu lagi haus terus naiklah abang yang jual 'akua, akua, mijon', dunia serasa cerah kembali. Serta merta pasti kita serbu tu abang Mijon. Semoga Akua dan Mijon berbaik hati mengirimkan biaya iklan ke gw.<<<<<<Kalimat terakhir bercanda tapi kalau beneran juga boleh. Tunggu, sepertinya merek 'Akua' dan 'Mijon' itu fiktif! Jadi tidak akan ada yang mengirimkan biaya iklan..... Huwaaaaa.

Selain si abang-abang tersebut (jangan ngarepin ada abang bajaj naik ke atas bis bawa bajaj sambil jualan bajaj, lu akan kecewa), ada beberapa orang dengan gelar tertentu yang akan sering kita temui di atas bis kota alias kopaja. Coba tebak, gw kasih waktu 5 menit. Makanan apa yang paling disukai bintang laut? Oh, bukan itu pertanyaannya. Pertanyaan sebenarnya adalah 'siapa?'. Siapa orang-orang yang gw maksud itu? Oom baju biru yang lagi baca sambil makan kayaknya mau jawab tuh. Apa, Oom? Iya, betul sekali Oom, jawabannya adalah pengamen.

Gw agak kaget juga ya sekarang pengamen itu lumayan banyak. Mulai dari pengamen yang modal dan gaya, pakai gitar dan 'drum band' sampai ke pengamen yang modal gaya, modal suara ada juga yang modal kalimat. Satu pengamen turun, pengamen lainnya naik. Herannya kebanyakan pengamen yang modal kalimat, itu mirip-mirip kalimatnya.

Alkisah gw pulang mengendarai bis (emang gw sopirnya?), oke salah bukan mengendarai tapi menaiki bis dari suatu terminal. Gw saat itu sudah tahu akan banyak pengamen. Benarlah, naik 2 orang pengamen, kita namakan saja pengamen 1 dan pengamen 2. Berhubung di dalam bisa masih sepi, berhasil deh kedua pengamen tersebut mendapatkan 0 (nol) rupiah.

Sebelum mendapatkan Rp 0, pengamen 1 yang membawa gitar berkata, "Sambung menyambung dalam bis kota. Lain orang lain perutnya ya, Bu, Pak....."

Gw ngaku, gw cuman inget 2 baris tersebut, lanjutannya mau gw karang tapi takut salah. Tapi gw inget saat pengamen tersebut berbicara, gw hanya melihat sekilas gitarnya tetapi tidak melihat wajahnya. Kemudian gw terus menengok ke kanan, sambil merasakan angin semilir (jendela bis ada di sebelah kanan gw itu). 4, 5, 6 ikan berenang, eh bukan, pengamen mengamen, tidak ada satu pun yang gw kasih duit. Mungkin gw pelit, mungkin gw medit, tapi alasan utamanya adalah karena nggak ada duit, oh pahit.... Kok jadi pantun? Ya, gitu deh, duit pas-pasan untuk ongkos. Maapkan daku, wahai para pengamen, hiks, hiks....

Kemudian naiklah pengamen ke-7 atau ke-8 atau ke-9? Ke-sekian deh, pengamen itu mulai beraksi kembali.

"Sambung menyambung dalam bis kota. Lain orang lain perutnya ya, Bu, Pak....."

Lhaaaa, kok kalimatnya sama persis? Ya emang sih sebelumnya juga ada pengamen yang mirip-mirip intronya. Apa mereka nulis kalimat-kalimat itu bareng dan ngapalin bareng-bareng juga? Itulah yang ada di pikiran gw saat mendengar si pengamen ke-sekian tersebut. Dengan berminat gw melihat wajah si pengamen. Wajahnya sih nggak familiar tapi kok gitarnya seperti gw kenal.....

"....... Lho, ini udah ya tadi Mas?" tiba-tiba si pengamen bertanya.

Aha, ternyata orang ini si pengamen 1 yang tadi gw lihat sekilas gitarnya. Huahahahahaha, rasanya pengen ngakak gitu. Si pengamen turun setelah di-iya-kan oleh penumpang bis termasuk gw. Si pengamen tersebut masih bertanya pada kondektur bis untuk meyakinkan dirinya, "Tadi udah ya, Bang?"
Pengamen pun bisa salah bis, eh, dua kali naik bis yang sama, dengan kata lain, lupa. Tapi si pengamen 1, dia pasti malu dong, cuman nggak kelihatan malu tuh, tetep pede atau gw yang nggak liat aja?

Terus kok si pengamen 1 nggak sama temennya, pengamen 2? Ketika pengamen 1 dan pengamen 2 naik gw sempet dengar ada yang berkata, "Bareng aja nih?"

Kemudian dijawab, "Ya udah bareng aja."

Barulah si pengamen 1 bilang kalimat andalannya tadi itu, "Sambung menyambung dalam bis kota. Lain orang lain perutnya ya, Bu, Pak....."

Pengamen 2 dengan improvisasi yang meyakinkan menjawab masing- masing kalimat si pengamen 1, "Benar ya, Bu, Pak," "Benar sekali, Bu, Pak."

Gw inget sempet heran juga ngamen berdua tapi mereka masing-masing meminta bayaran, biasanya kan 1 orang yang 'ngulurin kantong kresek/topi' ke penumpang. Kesimpulan gw, pengamen 1 dan pengamen 2 itu hanya 2 orang pengamen yang kebetulan naik 1 bis yang sama berbarengan. Mereka bukan duo tapi solois.

Kesimpulan ke-2, apa pun pekerjaannya ternyata kreatifitas dan spontanitas dapat berperan di dalamnya. Percaya diri perlu di segala situasi (tapi saya tidak menyarankan Anda mengamen, saya jamin capek). And it works, it goes well i think.

Mengenai judulnya, yaaaa saya analogikan kalau misalnya itu tukang asongan yang jualan minuman terus dia naik lagi di bis yang sama, bakal seperti itu kalimatnya? Hehehe. Just my mind.

Jumat, 07 Juni 2013

Review Marina Natural Hand & Body Lotion

Sebelumnya saya berpikir hanya menggunakan blog untuk menuliskan cerita tentang kehidupan saya sehari-hari. Saya tidak pernah berpikir menuliskan review atau tulisan yang memuat opini saya khusus untuk sebuah produk. Tetapi setelah mengikuti lomba blog dari Marina Hand & Body Lotion, saya berpikir bahwa tulisan mengenai review sebuah produk itu penting untuk membantu orang-orang yang mencari informasi.

Beberapa isi dari tulisan adalah mengenai sedikit opini tentang Marina Natural Hand & Body Lotion. Ini opini dari saya tentang rasanya memakai Marina Natural, berarti sifatnya subyektif dan tidak terikat. Sedangkan mengenai manfaat dari Marina Natural akan saya coba tuliskan dengan semaksimal mungkin detail dan kebenarannya.

Awal saya mengenal Marina Natural Hand & Body Lotion adalah dari teman yang sama-sama bekerja di suatu tempat kerja (nama tempat kerjanya dirahasiakan sebagai tindakan pencegahan terhadap hacker, ini bukan berarti karena gw terkenal sih, tapi takutnya nanti gw terkenal kan repot). Teman saya ini adalah dua orang kakak beradik cantik yang sama-sama memakai Marina sudah sejak lebih dari lima tahun yang lalu.

Si kakak bernama A*** (nama disamarkan demi alasan yang sama, kalau nanti dia terkenal bisa2 disalahgunakan hacker :p). Adiknya bernama I***. A memakai Marina Natural yang warna botol dan lotionnya oranye. Itu adalah Marina Natural smooth and glow dengan honey & vitamin C.

Foto di bawah ini adalah foto I*** yang memegang Marina milik A***. Kok bukan foto si A***? Sayangnya si kakak (A***) tidak mau difoto, malu katanya. Ayo rame-rame komentar minta foto A***, siapa tahu dia jadi mau difoto, hehehe. Sedangkan yang memakai baju hijau adalah Kak F*** (nama juga disamarkan :)).

Bagaimana, cantik kan? Si I*** ini biasanya memakai Marina Natural yang berwarna pink.


Mari kita lihat satu-satu dari tiap jenis Marina Natural dan kegunaannya masing-masing. Kalau kegunaan secara umum, memakai hand & body lotion ini menambah percaya diri kita lho. Kok bisa? Iya dong, kan kulit menjadi sehat dan menambah pesona diri kita :D.

Marina Natural smooth & glow with honey & vitamin C
Seperti apa Marina Natural smooth and glow? Warnanya sudah disebutkan di atas, oranye seperti warna buah jeruk. Wangi dari botolnya ketika pertama kali dicium adalah wangi yang segar. Seharusnya ada wangi madu dong! Tenang, tenang, ada kok wangi madunya menurut saya. Wangi madu akan tercium setelah kita mengoleskan lotion ini ke tubuh kita.Vitamin C dikenal sebagai antioksidan yang membantu dalam menangkal radikal bebas. Sedangkan madu sudah tidak diragukan lagi manfaatnya. Kulit kita menjadi halus dan berkilau dengan memakai Marina varian ini.



Marina Natural nourished & healthy with almond & vitamin E
Marina Natural nourished & healthy mempunyai wangi yang agak unik. Saya merasakan wanginya seperti wangi obat ketika mencium untuk pertama kalinya dari botolnya. Kok aneh, wangi obat? Nggak aneh juga sih, unik menurut saya seperti yang telah saya tulis di atas. Ah ya, saya tau tepatnya, wangi manis obat batuk. Anda pernah merasakan, bukan? Kalau wangi almond saya belum pernah tahu seperti apa tuh, tapi sepertinya bukan wangi almond deh? Mari kita coba oleskan ke kulit tangan (berhubung saya habis mandi, sekalian olesin ke seluruh bagian tubuh supaya meresap dengan maksimal). Mari kita rasakan lagi wanginya. Apakah berubah? Kata adik saya sih wanginya jadi seperti wangi shampoo. Iya aja deh. Vitamin E juga berfungsi sebagai antioksidan yang fungsinya melindungi dari radikal bebas. Memang apa sih bahaya dari radikal bebas? Bahaya banget! Radikal bebas menyebabkan penuaan dini, merusak sel kulit yang artinya dapat menyebabkan kanker. Almond sangat bagus untuk melembabkan kulit. Selain terdapat vitamin E di dalamnya, kacang almond mengandung lemak tak jenuh tunggal yang berfungsi sebagai antioksidan juga. Kulit kita jadi makin sehat dan ternutrisi dengan memakai Marina warna kuning ini.


Marina Natural protects & cares with apple & sunscreen
Marina yang ini warnanya merah muda alias merah jambu alias pink. Waktu dicium wanginya pertama kali, mirip wangi sabun pembersih yang dipakai di rumah. Setelah dioleskan di kulit, wanginya menjadi seperti wangi parfum merek apa gitu, tapi bukan wangi apel, menurut saya sih, hehehe. Marina Natural protects & cares sangat cocok dipakai bagi kalian yang beraktifitas di luar ruangan. Buah apel adalah sumber antioksidan yang melindungi kulit dari radikal bebas (kayaknya udah disebutin deh di atas, disebutin lagi supaya inget). Marina pink ini lengkap dengan sunscreen yang melindungi kulit dari paparan sinar matahari. Tidak usah takut kulit rusak lagi deh walau terkena sinar matahari. Disarankan sering-sering mengoleskan kembali Marina lotion ini ya bagi kalian yang sangat aktif beraktifitas di luar ruangan. Kalau bisa sih, hindari terkena sinar matahari langsung secara berlebihan sesuai dengan yang tertulis di bagian belakang botol Marina protects & cares ini. 


Marina Natural 24h* moisturizing with avocado & olive
Nah, kalau Marina Natural yang ini pasti kalian tahu warnanya. Sama seperti warna alpukat dong, warna hijau. Saya aka mengomentari mengenai wanginya dulu (lagi).  Marina Natural yang ini wangi alpukatnya terasa. Enak sekali. Buah alpukat dapat membantu mempercantik kulit. Kandungan di dalam buah alpukat menutrisi kulit yang kering membuatnya lembab kembali. Apalagi Marina Natural 24h* moisturizing diperkaya dengan olive yang dapat menghaluskan dan menyehatkan kulit. Antioksidan kembali berperan di sini. Ya, olive juga kaya antioksidan. Saya pernah makan olive dan rasanya itu, menurut saya, sangat amat tidak enak. Padahal manfaatnya sangat banyak untuk kulit. Tetapi kita bisa lega karena dengan memakai Marina Natural 24h* moisturizing, kita bisa mendapat manfaat olive tanpa memakannya.


Dari keempat Marina Natural, saya paling suka wangi Marina Natural 24h* moisturizing. Soal melembabkan, empat-empatnya sama bagusnya. Kalian suka yang mana?



Kamis, 06 Juni 2013

Review Novel 'DAUN YANG JATUH TAK PERNAH MEMBENCI ANGIN'

Novel ini terbitan tahun 2010 oleh Penerbit Gramedia. Pengarangnya adalah Tere-Liye yang nama aslinya adalah Darwis. Buku yang saya baca adalah cetakan ketiganya.

Saya membaca novel ini dengan meminjam dari teman adik saya. Sudah meminjam, dari teman adik lagi, ha, ha, ha. Tapi nggak ada masalah kan? Toh sudah bilang ke pemiliknya dan bukan mengambil diam-diam alias mencuri.



Pertama kali melihat cover novel ini, saya berpikir bahwa covernya sangat sederhana dengan hanya gambar sehelai daun dan tulisan judul di dalamnya. Dominasi warna cover adalah hijau-cokelat. Judulnya yang panjang justru membuatnya menarik saya membaca novel ini terlebih dahulu daripada dua novel lainnya yang juga hasil meminjam.

Sinopsis novel mengungkapkan tokoh utama dari novel ini yaitu Tania. Pada awal cerita, Tania mengenang kisahnya sebagai seorang gadis kecil berumur 11 tahun yang tinggal hanya bertiga dengan adik dan ibunya. Ayahnya telah meninggal sejak ia berumur 8 tahun. Semenjak itu juga Tania dan adiknya, Dede, menjadi anak-anak yang biasa disebut sebagai anak jalanan.

Novel ini membawa kita hanyut dalam perasaan gembira maupun dilema dari Tania. Alur yang digunakannya adalah alur maju-mundur yang sesekali menceritakan tentang Tania yang sedang mengingat masa lalunya dan sebagian besar adalah cerita tentang masa lalu tersebut.

Selanjutnya akan semakin banyak spoiler, jadi untuk para pembaca yang ingin membaca sendiri bukunya, silakan membaca tulisan saya ini sampai habis. Loh?

Pertemuan Tania dengan Danar dimulai dari kejadian yang cukup menyeramkan bagi saya, yaitu terinjaknya paku oleh kaki kecil Tania di atas sebuah bis kota. Danar pada waktu itu diceritakan berumur 27 tahun.

Berkat Danar lah, Tania dan Dede kembali bersekolah. Mereka mendapatkan harapan untuk kembali merasakan hidup yang layak. Mereka pindah dari rumah kardus di sisi pohon linden dan menyewa sebuah rumah kontrakan kecil. Ibu Tania yang tadinya sakit-sakitan beranjak sembuh. Malah ibunya dapat berjualan kue sebagai usaha kecil-kecilan. Semuanya berkat Oom Danar.

Tania kecil sudah memiliki perasaan suka kepada Danar, hanya saja belum mengetahui apa arti perasaannya itu. Kemudian, di kala segala sesuatu berjalan dengan baik (berkat Oom Danar), kejadian yang meruntuhkan segalanya terjadi. Ibunya meninggal. Tania kecil berjanji akan mematuhi perkataan terakhir ibu. Apa itu? Rahasia, baca sendiri ya, hehehe.

Bagaimana kehidupan Tania dan Dede setelah ditinggal ibunya? Tenang, Oom Danar selalu bersama mereka. Ada juga tokoh Ratna, pacar Danar yang ikut membantu Tania dan Dede melewati masa-masa sulit. Bagaimana dengan perasaan Tania pada akhirnya? Silakan dibaca sendiri. Kalau saya kasih tau, nggak akan seru lagi dong.

Novel ini membuat kita penasaran.
Novel ini membuat kita sedih di bagian-bagian tertentu, tidak semuanya.
Novel ini membuat kita tersenyum.
Novel ini ..... (boleh diisi sendiri).

Ini adalah novel dari Tere-Liye yang pertama kali saya baca. Saya jadi ingin mengenal si penulis ini. Maka, setelah ubek-ubek sana-sini, ketemu lah Fan Page Facebook Darwis Tere Liye yaitu https://www.facebook.com/darwistereliye. Silakan di-like ya, banyak kalimat-kalimat yang menggugah hati di sana.

Keep reading!

Sabtu, 01 Juni 2013

Semuanya Berharap Mencapai Puncak Tertinggi, Kemudian?

'Gapailah cita-citamu setinggi langit' adalah sebuah kalimat yang tidak asing lagi bagi semua orang (ya khususnya orang Indonesia, kalau kita ngomong ke orang bule yang belom pernah belajar bahasa Indonesia bakalan cengok dia).

Demi mencapai hal tersebut (langit), kita perlu meninggikan badan sampai tinggiiiiiiiiiii. Cuma bercanda.

Demi mencapai cita-cita, pada waktu kita kecil orang-orang selalu berkata, "Belajarlah yang giat, Nak, supaya cita-citamu tercapai."

Setelah kita dewasa, ternyata si 'belajar dengan giat' saja tidak cukup untuk mencapai cita-cita kita (iya kali belajar doang, kagak makan, kagak minum, kagak ngapa-ngapain selain belajar, bisa mati). Perlu banyak faktor pendukung lain yang datang ke kita atau kita ciptakan.

Apa saja faktor-faktor tersebut? Pertama, diperlukan FAKTOR X untuk menjadi penyanyi berkualitas, baiklah ini bercanda (lagi) mumpung X Factor masih jadi berita hangat.

Faktor yang saya maksud dapat datang dari luar dan dari dalam diri kita. Dapat dikatakan mirip dengan unsur penyusun karya sastra yaitu intrinsik dan ekstrinsik, pasti udah pada tau, kan para pembaca adalah orang-orang pintar semua.

Hmm, post kali ini cukup pendek. Berhubung gue berusaha tidak semakin OOT dari judul, akan gue tuliskan inti dari tulisan gue kali ini.

Cara-cara mencapai impian tertinggi masing-masing orang berbeda. Selagi mampu, kerahkan usaha yang paling maksimal agar tidak ada penyesalan. Lagipula, kalau bercerita seperti ini, "Cu, kakek waktu masih muda sudah pernah berusaha bikin sayap biar bisa terbang ke bulan," lebih keren daripada, "Cu, kakek waktu masih muda pernah pas tidur mimpi bikin sayap biar bisa terbang ke bulan." Yaaa itu sih karangan gue doang soal bikin sayap ke bulan, hehehe.

Selalu ada yang mengingatkan untuk tidak terburu-buru. Padahal waktu kan terbatas? Saya setuju soal keduanya, tidak terburu-buru tetapi gunakan waktu secara maksimal. Untuk apa terburu-buru tetapi ada yang kurang nantinya? Semua orang bisa mencapai puncak tertinggi, semua orang bisa.

Pertanyaannya, setelah sampai di puncak tertinggi lalu apa? Tetap teguh, jangan ceroboh. Ingat, jalan satu-satunya yang ada di puncak tertinggi adalah turun.