Senin, 20 Mei 2013

Share Melulu Loe! Kebanyakan Mention Loe!

Tulisan berikutnya oleh Astrid ini salah satunya adalah mengenai kebiasaan Astrid mengikuti kuis terutama di Facebook.

Banyak, bahkan hampir semua, kuis memberi syarat untuk membagikan info kuis mereka dengan tombol share di Facebook. Dengan begitu, tentu saja hasil share muncul di timeline kita dan dapat terlihat oleh teman-teman kita di seantero jagad raya (asal dia adalah friend kita di FB).

Pengalaman gw, beberapa teman mungkin tidak akan memberikan toleransi bagi share dan keputusan akhir adalah unfriend. Berbulan-bulan yang lalu, gw kehilangan 5 teman di FB mungkin karena mereka unfriend atau paling parahnya nge-block FB gw... Hiks... Sayangnya gw nggak tahu 5 orang itu siapa. Let it go.

Seperti yang saya/gw/aku (apa aja bolehlah-sebutan orang pertama tunggal) sebutkan dalam Favorite Quotations milik gw di FB: Kehilangan teman apalagi sahabat begitu menyakitkan. Bila terjadi berkali-kali, kau akan mati. Setidaknya menurut gw itu benar, karena gw pernah merasakannya. Eh, tapi bukan itu topik kali ini... Maaf, maaf, jadi melenceng. Hanya saja gw pada kesempatan ini ingin meminta kepada teman-teman gw (di FB) untuk tidak mem-block atau delete gw dari akun FB, cukup dengan fitur hide maka post mengganggu dari gw akan tidak ada lagi di news feed/ home FB kalian. Kalau tidak tahu caranya, silakan tanya di bawah blog ini melalui komentar (terutama bagi yang bukan friend FB saya) atau melalui FB.

Kembali ke topik utama. Mengikuti kuis adalah hal yang menyenangkan bila menang. Bila kalah? Tahu sendiri lah, sedih sampai tidak terima kalah adalah perasaan-perasaan wajar yang dapat timbul di diri siapa saja.

Kuis itu sendiri adalah sarana promosi bagi para penyelenggaranya. Kok promosi sih? Bukannya kuis adalah bagi-bagi hadiah gratis? Coba tanya Oom Google dulu. . . . . . Oke, nggak ketemu. Apa gw salah keyword? Nggak apa-apa, pakai pengertian dari gw saja, huehehehe.

Mari kita telusuri. Kuis memang berguna untuk mendapat gratisan bagi para pengikutnya (hmm, bahasanya agak aneh, pengikut gitu? Anggap saja 'orang yang mengikuti kuis'='pengikut kuis'). Mari kita pikirkan bersama-sama keuntungan bagi si penyelenggara kuis. Apakah para penyelenggara kuis itu murni ingin bagi-bagi hadiah? Ada kemungkinan jawabannya adalah iya. Jika bukan murni ingin bagi-bagi hadiah, keuntungan apa yang didapat para penyelenggara kuis?

Untuk mengikuti kuis, kita perlu mencari tahu seluk beluk mengenai kuis tersebut. Syarat dan ketentuan dari kuis yang akan kita ikuti adalah syarat minimal yang harus kita ketahui, dengan membaca maupun diberi tahu teman. Nah, dalam mencari syarat dan ketentuan ini, bukankah kita harus membuka web/fan page dari si penyelenggara kuis? Dengan begitu kita melihat update produk dan promosi lainnya dari si penyelenggara kuis, jika misalnya mereka menjual produk/jasa. Perhatikan, melihat gambar jus saja bisa membuat kita haus dan tiba-tiba ingin membeli jus tersebut.

Ada lagi, dengan mengikuti kuis dan membagikannya kepada teman-teman (share di FB atau social media lain), kita membantu dalam penyebaran promosi yang sedang berlangsung sehingga dilihat oleh banyak orang. Kemudian, beberapa kuis juga dibuat dengan syarat harus membeli produk tertentu, kadang-kadang dengan nominal tertentu. Kalau seperti itu tentu sudah sangat jelas keuntungannya bagi si penyelenggara kuis. Cara tersebut legal kok. Keputusan ada di tangan kita untuk mengikuti atau tidak kuis-kuis dengan berbagai aturan itu.

Waktu gw tanya tentang suatu game, teman gw berkata, "Ini gw bukan promosi ya, tapi coba main aja dulu. Kalau suka kita main bareng-bareng."

Bukan game-nya yang akan gw bahas tapi lagi-lagi tentang promosi. Menurut gw, promosi itu wajar kok dan layak dilakukan agar produk atau hal terutama yang kita sukai dapat terus ada. Mengikuti dan menyebarkan kuis adalah salah satu caranya.

'Promosi dapat kita lakukan untuk mendukung hal yang kita sukai baik dibayar maupun tidak.'
-Astrid K.-



Tidak ada komentar:

Posting Komentar